Breaking News:

Sisa Makanan Menyelip dan Pembersihan Karang Gigi yang Telat Menimbulkan Keluhan Nyeri Gigi Bungsu

Nyeri gigi bungsu tak hanya karena tumbuh miring saja, tetapi bisa disebabkan karena adanya sisa makanan yang menyelip dan adanya karang gigi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
ilustrasi nyeri gigi bungsu 

TRIBUNHEALTH.COM - Gigi bungsu merupakan gigi molar ke tiga yang tumbuh saat memasuki usia 17 tahun sampai usia 25 tahun keatas.

Gigi bungsu adalah gigi geraham yang tumbuh paling akhir.

Kondisi gigi bungsu belum berlubang, maka bersihkan gigi dan berkumur dengan kuat.

Penyebab yang paling sering adalah karena adanya sisa makanan yang menyelip pada gigi.

Salah satu pemicu rasa nyeri akibat tumbuhnya gigi bungsu adalah pembersihan karang gigi yang terlambat.

Berkumur paling simple adalah dengan cara-cara natural.

Serpihan makanan pada gigi bungsu, meskipun sedikit lama kelamaan akan membusuk.

ilustrasi nyeri gigi bungsu
ilustrasi nyeri gigi bungsu (pixabay.com)

Baca juga: Asam Lambung Bisa Sebabkan Sesak Napas, dr. Wiwien Jelaskan Bedanya dengan Penyakit Paru-paru

Jika pembusukan sisa makanan terjadi dekat dengan jaringan lunak, maka timbullah proses peradangan.

Peradangan akan meluas ke jaringan lunak disekitar.

Sehingga akan sulit menelan, bahkan tidak bisa membuka mulut.

2 dari 3 halaman

Oleh karena itu, kadang kala dokter memutuskan untuk melakukan pemotongan operkulektomi.

Operkulektomi adalah pembedahan untuk menghilangkan operkulum atau lipatan gusi yang menutupi gigi.

Tindakan operkulektomi biasanya dilakukan karena seringnya makanan menyelip ada lipatan gusi sehingga menimbulkan peradangan pada jaringan lunak.

Baca juga: Anak Diare dan Dehidrasi, Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Diberikan oleh Orangtua

Setelah dilakukan tindakan operkulektomi, maka sisa-sisa makanan yang menyelip akan lebih mudah dibersihkan.

Namun, jika nyeri tersebut menekan persyarafan, maka rasa nyeri akan timbul terus menerus.

Pencabutan gigi apapun, akan memiliki resiko terkait persyarafan.

Terdapat beberapa kejadian setelah dilakukan tindakan pengambilan ordontektomi atau gigi bungsu, rasa ba'al atau separuh lidah bagian depan seperti mati rasa bisa hanya berlangsung sebentar bahkan berlangsung lama.

Pada kasus tertentu, resiko pencabutan tersebut bisa bersifat pemanen, tergantung dengan anomali dan proses yang terjadi.

Resiko pencabutan dpat terjadi karena gigi bungsu dekat dengan area persyarafan.

Oleh karena itu, mengapa tindakan pencabutan gigi atau operkulektomi harus dilakukan oleh ahlinya.

3 dari 3 halaman

Tindakan tersebut biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah umum.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Jumat (29/1/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGigi Bungsukarang gigigigi berlubangkebersihan gigidrg. R. Ngt. Anastasia Ririen Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved