TRIBUNHEALTH.COM - Body shaming merupakan kegiatan yang bertujuan menjelek-jelekkan kondisi badan seseorang.
Perlu diketahui bahwa body shaming merupakan bagian dari bullying.
Bullying merupakan kegiatan mengejek, melukai baik secara fisik maupun secara verbal khususnya terkait bentuk fisik dari seseorang.
Macam-macam bullying cukup banyak, tidak hanya body shaming saja.
Selain body shaming, kata-kata kotor, memukul, menendang, melukai fisik maupun non fisik termasuk tindakan bullying.
Tindakan body shaming akan membuat seseorang bisa mengalami depresi dan kecemasan.
Baca juga: Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan Orangtua Sebelum Anak Melakukan Vaksinasi Covid-19
Seseorang yang merasa dihina dan dilukai akan merasa down dan cenderung menyalahkan diri sendiri, sehingga mengalami depresi bahkan juga cemas.
Ketika seseoang mendapatkan tindakan body shaming maka rasa percaya diri seseorang tersebut akan berkurang.
Jika seseorang pernah mendapatkan body shaming, kemudian melaukan diet dan mengonsumsi obat-obatan yang berbahaya maka akan beresiko merusak ginjal dan tentunya akan berbahaya untuk kesehatan tubuh apabila terlalu ektrim melakukan diet.
Menurut Adib Setiawan sebagai psikolog, seseorang melakukan tindakan body shaming bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti adanya niat untuk melakukan body shaming.
Tetapi ada juga seseorang yang melakukan body shaming dengan niat hanya bercanda.
Baca juga: Malas Menyikat Gigi Menjadi Pemicu Gigi Berwarna Kuning? Simak Penjelasan drg. Nabilah Aulia
Apabila seseorang melakukan body shaming dengan niat bercanda bisa saja hanya untuk hiburan.
Hanya saja dalam bercandaan tersebut terdapat korban yang barangkali mendapatkan tindakan body shaming.
Bercanda dengan cara body shaming adalah tindakan yang salah.
Adib Setiawan seorang psikolog menyampaikan cara-cara bijak untuk menanggapi seseorang yang sering melakukan body shaming :
- Bersikap cuek
Ketika diri kita mendapat tindakan body shaming lebih baik bersikap cuek dan seolah-olah tidak terpengaruh juga anggapi dengan raut wajah yang bagus.
- Diajak ketemu berdua saja
Baca juga: Apa Akibat dari Penumpukan Karang Gigi? Begini Penjelasan drg. Eddy Heriyanto Sp.Ort(K)
Ketika bertemu berdua, sangat disarankan untuk assertive atau berbicara jujur mengenai perasan ketika mendapat tindakan body shaming sehingga akan mendapatkan tanggapan dari pelaku.
Kadang kala pelaku body shaming tidak merasa bersalah akrena tidak diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat menyakiti orang lain.
Banyak orang yang mendapatkan tindakan body shaming dan tidak melakukan assertive atau mengingatkan pelaku.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia. Kamis (9/12/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)