TRIBUNHEALTH.COM - Gingivitis adalah salah satu masalah pada area gusi.
Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor penyebab.
Namun salah satunya disebabkan karena karang gigi.
Baca juga: Waspada Gigi Berjejal Rawan Alami Gingivitis, Begini Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Gingivitis dapat dicegah dengan sejumlah cara, di antaranya:
1. Menyikat Gigi Rutin
Cara pencegahan yang paling efektif adalah rutin menyikat gigi.

Dokter Gigi Arifah Hariadi menganjurkan untuk menyikat gigi minimal 2 kali dalam sehari.
Yakni pada saat pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
2. Mengunyah Makanan 2 Sisi
Selain itu juga tidak lupa untuk upayakan mengunyah makanan dengan 2 sisi secara bergantian.
Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Terus-menerus Membuat Otot Rahang Lebih Besar, Akibatnya Wajah Menjadi Lebar
"Mengunyah 2 sisi itu penting banget. Kalau kita mengunyah di kanan terus dan kiri tidak dipakai, maka bagian gigi kiri ini lebih kotor," papar Arifah dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Palu Official.
Menulusuri lebih dalam, gigi yang kotor ini terjadi karena tidak ada pergerakan mekanik dan menyebabkan produksi air liur menjadi sedikit.

Bila salah satu bagian sisi gigi tidak biasa digunakan untuk mengunyah, maka akan membuat makanan akan menumpuk pada area gigi tersebut.
Oleh karena itu penting untuk mengunyah makanan dengan 2 sisi.
3. Makan Berserat
Konsumsi makanan berserat membantu membersihkan plak yang menempel pada gigi.

Scaling Atasi Gingivitis
Seseorang yang dicurigai mengalami Gingivitis, perlu segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Terlebih jika mengalami Gingivitis kronis.
Baca juga: Mitos atau Fakta Scaling Gigi dapat Membuat Gigi Terkikis? Simak Jawaban drg. Zaida Dahlia Wattimena
Atas hal tersebut, Arifah menjelaskan upaya penanganan yang bisa diberikan pada penderita Gingivitis.
Menurutnya, penanganan Gingivitis yang adalah dengan melakukan pembersihan karang gigi.

Pembersihan karang gigi biasa disebut juga dengan metode Scalling.
Scalling dilakukan untuk mengatasi penyebab timbulnya Gingivitis.
Yaitu adanya karang gigi yang menempel pada gigi.
Baca juga: Kenali Masalah yang Timbul Akibat Trauma Sebelum Erupsi Gigi, Berikut Ulasan drg. Anastasia
"Jadi tindakan Scalling ini, akan menghilangkan plak atau karang gigi (kalkulus) yang menempel pada gigi," ucap Arifah.
Efek Samping jika Gingivitis Tidak Segera Diatasi
Seringkali masalah Gingivitis tidak disadari , sehingga dibiarkan begitu saja tanpa mendapatkan penanganan yang tepat.
Padahal Gingivitis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan berbagai permasalan baru.

Arifah menyebut, bila kondisi Gingivitis dibiarkan, dapat menyerang jaringan periodontal lalu menyebabkan permasalahan Periodontitis.
Bila mengalami Periodontitis ini, maka menyebabkan gusi dan tulang menjadi turun.
"Jadi kalau kita lihat itu kondisi giginya jadi memanjang-memanjang."
"Tetapi bukan berarti giginya tambah panjang, tetapi memang tulangnya turun," jelas Arifah.
Baca juga: Penggunaan Dental Floss yang Tepat Membantu Proses Pembersihan Gigi dan Mengurangi Resiko Perdarahan
Akhirnya lambat laun gigi menjadi goyang dan lepas.
Kondisi ini terjadi karena peradangan.
Menurutnya kondisi Gingivitis membutuhkan waktu lama untuk menjadi Periodontitis.

Kecuali ada kasus-kasus tertentu seperti hormon.
"Biasanya pada remaja atau misalnya memiliki kelainan tertentu, itu bisa terjadi."
"Cuma kalau misalkan sampai kelihatan giginya panjang dan goyang, itu membutuhkan waktu yang lama, bisa sampai berpuluh-puluh tahun," terang Arifah.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum: Veneer Merupakan Solusi Tercepat Merapatkan Gigi Dibandingkan Behel
Kondisi di atas bisa terlihat pada para lansia yang memiliki gigi panjang.
Tentunya keadaan tersebut bisa terjadi karena tidak segera mendapatkan penanganan saat usia muda.
Tanda Gingivitis
Berikut ini tanda alami Gingivitis, di antaranya:
1. Mudah berdarah saat sikat gigi
Gejala awal yang bisa dicurigai alami Gingivitis, ialah pada saat sikat gigi mudah berdarah.
Banyak orang berpikir gusi berdarah karena kurang vitamin C, namun sebenarnya yang terjadi karena gusi mengalami peradangan.

"Jadi kena sikat gigi sedikit atau tangan sedikit, gusi bisa berdarah tetapi tidak terasa sakit. Itu adalah gejala awal dari Gingivitis," papar Arifah.
2. Tekstur gusi berbeda
Selanjutnya untuk mengenal tanda Gingivitis dengan mudah dapat melihat kondisi gusi.
Baca juga: Gigi Berlubang Tidak Sakit Lagi dan Tumbuh Gusi, Perlukah Ditambal? Dokter Menjawab
Biasanya gusi tanda alami Gingivitis memiliki permukaan yang cenderung bergelembung (tidak lancip) seperti membengkak dan cenderung berwarna merah.
Pemeriksaan Gingivitis
Dalam melakukan pemeriksaan, langkah pertama dokter akan mendengarkan keluhan dari pasien.
Jika pasien datang dengan keluhan gusi berdarah saat sikat gigi, maka dokter akan secara cepat menduga bahwa pasien menderita Gingivitis.

Untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan tersebut dilakukan pada gigi, gusi, dan kebersihan pada area yang dikeluhkan tersebut.
Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab keluhan tersebut.
Baca juga: Pencabutan Gigi Berlubang Tidak Sembarang Dilakukan, Perlu Memperhatikan Kondisi Pasien
Jika ditemukan adanya karang atau plak gigi, maka bisa dinyatakan bahwa Gingivitis yang dialami pasien disebabkan oleh karang atau plak pada gigi.
"Biasanya memang kalau kita lihat di daerah itu ada karang atau plak, berarti betul berkaitan dengan keluhan pasien."
"Jadi penyebabnya kemungkinan karena plak atau karang gigi," jelas Arifah.
Penjelasan drg. Arifah Hariadi dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Palu Official, (8/12/2020)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)