TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit kulit seringkali dialami oleh berbagai usia.
Seseorang yang mengalami maslah atau penyakit kulit akan merasa sangat terganggu.
Namun, sayangnya msyarakat kerap menyepelekan penyakit kulit hingga terjadi keparaha,.
Padahal sebetulnya, penyakit kulit yang mulai mengalami keparahan perlu mendapatkan pengobatan dari dokter.
Beberapa penyebab penyakit kulit yang perlu diketahui yakni :
- Penyakit kulit karena peradangan
- Penyakit kulit karena autoimun
- Penyakit mulit karena infeksi

Baca juga: Muntaber Bukanlah Nama Penyakit, Tetapi Gejala dari Gastroenteritis
dr. Dian Pratiwi mengatakan bahwa penyakit kulit sebetulnya sangat luas.
Sampai sekarang diagnosis untuk kulit tergolong sudah sangat banyak.
Penyakit kulit bisa dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yang paling sering ialah peradangan.
Peradangan pada kulit atau disebut sebagai dermatitis, orang awam mengenal dermatitis sebagi eksim.
Dermatitis juga tergolong menjadi berbagai macam, misalnya pada anak-anak seperti dermatitis atopik, karena kontak, iritasi, alergi, dan juga karena kelenjar minyam seperti dermatitis seboroik.
Permasalahan tersebut masuk penyakit kulit karena peradangan.
Baca juga: Jaga Kesehatan Ginjal Sejak Dini untuk Mempertahankan Fungsi Pentingnya Bagi Tubuh
Sedangkan penyakit kulit akibat infeksi, merupakan penyakit kulit yang tergolong menular.
Penyebab penyakit kulit yang menular sebetulnya bisa dikarenakan empat infeksi seperti virus, bakteri, jamur dan parasit.
dr. Dian Pratiwi mengatakan bahwa penyakit kulit yang berdasarkan penyebabnya, maka jenis penyakit kulit bisa lebih banyak.
Misalnya penyakit kulit akibat infeksi vitus seperti cacar air, dan cacar ular.
Penyakit kulit akibat infeksi bakteri seperti bisul ataupun cacar monyet.
Sedangkan penyakit kulit akibat infeksi parasit seperti scabies, kutu, pedikulosis.
Penyakit kulit akibat alergi dan autoimun juga banyak macam-macamnya.
Baca juga: Mengapa Sariawan Tidak Kunjung Sembuh Dikaitkan Kurang Vitamin C? Begini Ulasan Dr. drg. Eddy
dr. Dian Pratiwi mengatakan, sebelum masa pandemi banyak ditemukan penyakit kulit akibat infeksi, terutama karena jamur, bakteri, dan juga parasit.
Tetapi sermatitis atau penyakit kulit akibat peradangan (eksim) juga banyak ditemukan di Indonesia.
Dari sekian banyak jenis penyakit kulit ini, ketika masa pandemi ada beberapa penyakit kulit yang secara khusus menjadi meningkat angkanya.
Permasalahan yang mengalami peningkatan selama pendemi seperti:
- Dermatitis kontak, terutama diarea tangan.
Dimasa pandemi, semua orang berfokus pada kebersihan tangan.
Hand hygiene yang tidak tepat menyebabkan terjadinya dermatitis kontak pada tangan, sehingga hal tersebut menimbulkan keluhan.
Baca juga: Alami Gingivitis? Ini Ragam Pemeriksaan yang Dokter Lakukan
- Maskne atau Acne karena masker
Karena sekarang sering menggunakan masker, maka kulit yang tertutup masker akan bermasalah.
Masalah kulit wajah akibat penggunaan masker yang paling sering Maskne atau acne karena masker.
- Permasalahan rambut
Karena masa pandemi banyak individu yang mengalami stress, banyak yang menderita kerontokan rambut.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Dian Pratiwi, Sp.KK. Seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin. Rabu (23/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)