Breaking News:

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Paparkan Cara Diagnosis Alopecia Areata, Simak Penjelasannya

Menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK secara kasat mata terjadinya Alopecia terlihat jelas.

kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami kebotakan akibat menderita Alopecia, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK ungkap cara mendiagnosa 

TRIBUNHEALTH.COM – Alopecia areata bisa terdiagnosis oleh dokter melalui pemeriksaan kondisi rambut, terutama kerontokan yang terjadi.

Untuk menguatkan diagnosis, pemeriksaan penunjang bisa dilakukan melalui analisis sampel kulit kepala dengan menggunakan mikroskop.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan penyebab kerontokan rambut.

Apabila terdapat kecurigaan kuat bahwa pengidap mengalami autoimun, dokter bisa menganjurkan tes darah untuk memeriksa antibodi yang tidak normal.

Untuk membahas mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK.

Baca juga: dr. Mustopa Sp.PD: Pasien yang Terjangkit Liver Harus Diketahui Terlebih Dulu Penyebabnya

Ilustrasi pria yang mengalami kerontokan rambut, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK sebut Alopecia terlihat jelas
Ilustrasi pria yang mengalami kerontokan rambut, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK sebut Alopecia terlihat jelas (wow.tribunnews.com)

Baca juga: Selain Perut Kembung, Menstruasi Tak Teratur Bisa Menandakan Gejala Kanker Ovarium

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin yang lahir di Solo, 11 November 1980.

Sejak lahir hingga sekarang dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK tinggal di Solo.

Ia memulai pendidikan kedokterannya sejak tahun 2001 hingga 2007 di Universitas Sebelas Maret.

Tak berselang lama, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK melanjutkan program Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Padjadjaran Bandung.

Program pendidikannya ini ditempuh sejak tahun 2010 hingga tahun 2015.

2 dari 4 halaman

Sejak tahun 2015 ia menjadi staff pendidik KSM Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga menjadi dokter di RSUD Dr. Moewardi sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Selain itu, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga berpraktik di RS UNS Surakarta.

Ia menjadi staff dokter RS UNS  Poliklinik Kulit dan Kelamin.

Baca juga: Guna Mengurangi Resiko Keguguran, Ibu Hamil Wajib Deteksi Gejalanya Sedini Mungkin

Profil dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK
Profil dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK (Dok. Pribadi dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK)

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Berikut dr. Dian Pratiwi Sp.KK Jelaskan Penyakit Kulit yang Perlu Diwaspadai

Tak hanya itu saja, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga menjadi staff dokter di MM Clinic Skin Center Aesthetic.

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK akan menjawab pertanyaan Tribunners mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan sebagai berikut ini.

Pertanyaan:

Dok setiap orang tentunya khawatir jika mengalami Alopecia karena bisa menjadi kebotakan.

Adakah cara untuk mendiagnosa Alopecia sebelum mengunjungi dokter?

Sinta, Tinggal di Bandung.

3 dari 4 halaman

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK menjawab:

Secara kasat mata sebenarnya Alopecia jelas terlihat.

Pastinya orang menyadari jika terjadi kebotakan.

Tapi kalau misalnya untuk Telogen effluvium ini yang agak susah.

Karena kalau misalnya telogen, jadi dipisahkan antara Alopecia dan Telogen.

Ini karena seringkali rancu.

Telogen effluvium itu kerontokan rambut, sementara Alopecia sudah pada kondisi botak.

Jika sudah mengalami kebotakan, pasti orang awam menyadari.

Baca juga: Pentingnya Memperhatikan Bahan-bahan Aktif pada Pasta Gigi untuk Menjaga Kesehatan Rongga Mulut

ilustrasi seseorang yang mengalami kerontokan rambut parah, menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK kebotakan terlihat secara fisik
ilustrasi seseorang yang mengalami kerontokan rambut parah, menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK kebotakan terlihat secara fisik (health.kompas.com)

Baca juga: Mengenal Dua Macam Penularan Scabies, Langsung dan Tidak Langsung, Begini Ulasan dr. Hari Purwanto

Karena kebotakan terlihat secara fisik, sehingga bisa didiagnosis bahwa dia mengalami Alopecia.

Nanti tergantung, penyebab Alopecia karena apa nanti dokter yang mencarinya.

4 dari 4 halaman

Dokter bisa melakukan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang seperti adanya jamur atau penyakit lainnya.

Perlu juga melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ada autoimun atau tidak.

Patokan Telogen effluvium mungkin menyadarinya rambut rontok bertambah banyak.

Tapi penegakkan untuk pasien mengalami Telogen effluvium syaratnya rambut rontok lebih dari 100 helai per hari.

Rambut rontok tidak hanya disebabkan karena menggunakan sisir terus-menerus.

Jadi dalam kondisi normal rambut sudah banyak yang rontok.

Cuman memang secara medis pun cukup menantang.

Bisa dengan Trichoscopy untuk mengetahui permasalahan pada rambut.

Kemudian Dermoscopy juga bisa untuk mengetahui pemeriksaan folikel rambut.

Baca juga: Apakah Kebersihan Rongga Mulut yang Tidak Terjaga Memicu Sariawan? Begini Ulasan drg. Eddy Heriyanto

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Ammarilis Murastami Sp.KKalopeciaKebotakan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved