Breaking News:

Guna Mengurangi Resiko Keguguran, Ibu Hamil Wajib Deteksi Gejalanya Sedini Mungkin

Keguguran merupakan kejadian lepasnya kehamilan yang berusia di bawah 20 minggu. Bahkan sudah terbentuk janinpun kejadian tersebut dikatakan keguguran

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
nakita.grid.id
ilustrasi ibu hamil 

TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran merupakan suatu resiko yang bisa terjadi dalam setiap kehamilan.

Kondisi ini bisa dicegah dengan mendeteksi tanda-tanda keguguran.

Dengan mendeteksi gejala keguguran sedini mungkin, ibu hamil bisa mendapatkan penanganan dan resiko kematian pada janin dapat ditekan.

Gejala yang bisa dideteksi saat mengalami keguguran adalah keluar flek hingga mengalami pendarahan.

Flek yang terjadi sama dengan flek saat menstruasi.

Definisi dari flek adalah keluarnya darah minimal yang berwarna coklat atau merah.

Ketika ibu hamil mengalami pendarahan maka akan keluar jaringan atau hasil konsepsi.

ilustrasi ibu hamil
ilustrasi ibu hamil (nakita.grid.id)

Baca juga: Hepatitis Akut Serang Saluran Cerna dan Pernapasan, Begini Cara Mencegahnya

Pendarahan atau keluarnya jaringan disertai dengan rasa mulas.

Kram pada perut bagian bawah dan dirasa kram seperti kontraksi biasa sampai ibu hamil mengalami kesakitan.

Selain itu, ketika sudah mulai terjadi infeksi, maka akan muncul demam tinggi.

2 dari 3 halaman

Komplikasi keguguran saat hamil muda antaralain:

- Resiko pendarahan

Saat terjadi pendarahan, maka pasien bisa mengalami anemia.

Pasien yang mengalami anemia pasti pasien akan merasa lemas, tidak betenaga, mudah lelah, dan sering timbul infeksi.

Baca juga: Pencabutan Gigi Berlubang Tidak Sembarang Dilakukan, Perlu Memperhatikan Kondisi Pasien

- Terjadinya infeksi

Saat terjadi infeksi, pasien akan mengalami demam tinggi.

Pasien yang megalami demam tinggi resikonya bisa mengalami syok.

Jika keguguran tidak ditangani dengan baik, akan meninggalkan sisa didalam rahim pasien.

Aapbila meninggalkan sisa, maka akan menimbulkan resiko-resiko lain yaitu akan sulit untuk kehamilan berikutnya, vagina mengalami bau yang tidak sedap, darah tidak pernah berhenti.

Sisa yang dimaksud adalah sisa jaringan atau disa kehammilan.

3 dari 3 halaman

Misalkan pada usia kehamilan 12 minggu, bayi dan plasenta sudah keluar ternyata terdapat selaput yang masih didalam rahim.

Baca juga: Ragam Faktor Risiko Penyakit Vitiligo yang Bisa Dikenali Sejak Dini dari dr. Arini Widodo, Sp. KK

Selaput itulah yang menimbulkan bau menyengat dan resiko infeksi.

Untuk mengatasi seseorang yang telah keguguran:

- Segeralah kontrol di fasilitas kesehatan apabila kehamilan mengalami pendarahan walaupun itu sedikit.

Maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteki apakah ancaman keguguran, sudah mengalami keguguran atau perdarahan yang normal.

- Penanganan pertama saat mengalami perdarahan, harus segera bedrest atau tidur dan jangan banyak aktivitas.

- Konsultasikan dengan dokter kandungan.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ari Ayat Santiko, Sp.OG. Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Sabtu (5/6/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKeguguranKehamilanKesehatan kandunganTanda-tanda KeguguranMencegah KeguguranAri Ayat Santiko Hariara Nabolon Kumawus Biapong
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved