Breaking News:

Pitak Akibat Kecelakaan Bisa Sebabkan Kebotakan, Simak Ulasan dr. Ammarilis: Masih Bisa Diperbaiki

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK paparkan jika pitak akibat kecelakaan bisa dihilangkan dan diperbaiki, begini penjelasannya.

Halfpoint
Ilustrasi pitak akibat kecelakaan yang timbulkan kebotakan, menurut dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK kondisi ini bisa diatasi 

TRIBUNHEALTH.COM – Penyebab kebotakan ada 2 hal, yaitu androgenic alopecia dan alopecia areata.

Androgenic alopecia disebabkan keturunan dengan kebotakan yang memiliki pola.

Secara umum rambut menipis di sisi depan, samping atau atas.

Sementara alopecia areata merupakan kebotakan kebotakan yang umumnya kecil, bulat, halus di bagian kepala atau tubuh yang mana disebabkan oleh penyakit autoimun.

Penyebab lainnya yakni  obat-obatan, nutrisi yang kurang, penggunaan alat perawatan rambut, serta infeksi yang terjadi di area kepala.

Apabila rambut rontok sekitar lebih dari 100 helai rambut per hari, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi faktor penyebabnya.

Baca juga: drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) : Jika Mengalami Kanker Mulut Harus Segera Dilakukan Pengobatan

Ilustrasi pitak setelah kecelakaan, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK sebut kondisi ini bisa diperbaiki oleh dokter
Ilustrasi pitak setelah kecelakaan, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK sebut kondisi ini bisa diperbaiki oleh dokter (pixabay.com)

Baca juga: Mengenal Faktor-faktor yang Menyebabkan Gangguan pada Siklus Menstruasi Wanita

Antara lain yaitu faktor keturunan atau herediter dan faktor yang didapat akibat penyakit atau keadaan tertentu.

Untuk membahas mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK.

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin yang lahir di Solo, 11 November 1980.

Sejak lahir hingga sekarang dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK tinggal di Solo.

2 dari 3 halaman

Ia memulai pendidikan kedokterannya sejak tahun 2001 hingga 2007 di Universitas Sebelas Maret.

Tak berselang lama, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK melanjutkan program Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas Padjadjaran Bandung.

Program pendidikannya ini ditempuh sejak tahun 2010 hingga tahun 2015.

Sejak tahun 2015 ia menjadi staff pendidik KSM Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga menjadi dokter di RSUD Dr. Moewardi sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Selain itu, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga berpraktik di RS UNS Surakarta.

Ia menjadi staff dokter RS UNS  Poliklinik Kulit dan Kelamin.

Baca juga: Seberapa Bahayakah Badai Sitokin Terhadap Kesehatan? Simak Penjelasan dr. Debora Johana Rattu

Profil dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK yang merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Profil dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK yang merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Dok. Pribadi dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK)

Baca juga: dr. Henry Jerikho Membagikan Edukasi Khusus untuk Remaja yang Baru Saja Menstruasi

Tak hanya itu saja, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK juga menjadi staff dokter di MM Clinic Skin Center Aesthetic.

dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK akan menjawab pertanyaan Tribunners mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan sebagai berikut ini.

Pertanyaan:

3 dari 3 halaman

Saya pernah menemui beberapa orang dok yang mengalami kecelakaan kemudian terjadi perlukaan di bagian kepala.

Apakah perlukaan atau pitak di bagian kepala tersebut bisa sebabkan kebotakan dok?

Sopia, Tinggal di Magelang.

Baca juga: dr. Henry Jerikho Membagikan Edukasi Khusus untuk Remaja yang Baru Saja Menstruasi

Ilustrasi pitak akibat kecelakaan, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK ungkap cara mengatasinya
Ilustrasi pitak akibat kecelakaan, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK ungkap cara mengatasinya (bogor.tribunnews.com)

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK menjawab:

Iya, tapi kita sebagai Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin untuk menghilangkan pitak dan ingin diperbaiki, maka area pitak tersebut akan diambil.

Kemudian di jahit, jadi nanti tidak terbentuk suatu suatu pola kepitakan tersebut.

Jadi kita ambil terus kita jahit dan kita satuin.

Biasanya setelah di jahit akan menimbulkan suatu garis atau bekas jahitan, namun kondisi ini bisa kami atasi jika memang mengganggu.

Baca juga: drg. Anastasia : Kasus Abses Gigi Memerlukan Penanganan Dokter agar Kondisi Tidak Semakin Parah

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKebotakanalopeciaJenis Alopeciadr. Ammarilis Murastami Sp.KK Hariara Nabolon Kumawus Biapong
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved