Breaking News:

drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati Ungkap Alasan Pengguna Behel Perlu Kontrol Setiap 3 Bulan

Menurut drg. Anastasia Ririen pasien yang melakukan kontrol setiap 3 bulan sekali biasanya menggunakan alat ortodonti jenis self-ligating system.

pixabay.com
Ilustrasi penggunaan kawat gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati beberkan alasan pasien perlu kontrol setiap 3 bulan sekali 

TRIBUNHEALTH.COM - Kita ketahui bersama jika tujuan dari perawatan ortodonti adalah untuk mendapatkan susunan gigi geligi yang teratur dan letak oklusal yang baik.

Sehingga dapat dicapai fungsi oklusi yang efisien dan estetika atau penampilan dari wajah seseorang yang baik dan suatu hasil perawatan yang stabil.

Dalam perawatan ortodonti terdapat tahapan preventif, interseptif, dan korektif.

Setelah melakukan pemasangan kawat gigi, biasanya pasien disarankan untuk melakukon kontrol secara rutin.

Bisa melakukan kontrol setiap 1 bulan sekali, 2 bulan sekali maupun 3 bulan sekali.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Sapa Dokter edisi 25 Maret 2022.

Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Ungkap Perlunya Menggunakan Retainer Setelah Pakai Behel

Lantas apa yang menyebabkan durasi kontrol yang berbeda-beda?

drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan jika pasien yang melakukan kontrol setiap 3 bulan sekali biasanya menggunakan alat ortodonti jenis self-ligating system.

Ilustrasi jenis kawat gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati paparkan mekanisme jenis self-ligating system
Ilustrasi jenis kawat gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati paparkan mekanisme jenis self-ligating system (freepik.com)

Baca juga: Rambut Rontok Kurang dari 100 Helai Sehari Masih Wajar? Begini Kata dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK

Dalam perawatan ortodonti, jenis self-ligating system diketahui bahwa mekanisme pergeseran dari gigi untuk bisa mencapai tahapan ideal sesuai yang ditujukan merupakan salah satu metode untuk menggerakkan gigi.

Selama pergerakkan gigi, maka friksi pada bracket dapat mengganggu pergerakkan gigi.

2 dari 4 halaman

Friksi merupakan resistensi pada gerakan jika sebuah obyek bergerak, bersinggungan dengan obyek lain.

Secara klinis, gaya dalam bidang ortodonti dipilih untuk dapat mengatasi friksi agar dapat memperoleh pergerakkan yang diinginkan oleh dokter gigi spesialis ortodontis agar tujuan perawatan bisa tercapai secara optimal.

Bracket self ligating mulai diperkenalkan pada tahun 1930.

Hal ini merupakan perkembangan sistem kawat ortodonti yang menggunakan alat mekanis sebagai penutup slot yang terbuka.

"Jadi kawatnya menggunakan penutup khusus," ujar drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Dalam jenis ini friksinya adalah kecil.

Oleh karenanya, bracket self-ligating menyebabkan kawat yang dipakai atau untuk menghubungan bracket bekerja optimal dan menstimulai pergerakkan gigi untuk bergerak yang sesuai dengan tubuh dengan mekanisme alamiah dari tubuh pasien.

Baca juga: dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Jelaskan Penyakit Alopecia yang Bisa Sebabkan Kebotakan

Ilustrasi penggunaan kawat gigi atau behel, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Ilustrasi penggunaan kawat gigi atau behel, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati self-ligating bracket mengakibatkan gigi bergerak pada jalur dengan hambatan yang sangat sedikit (kompas.com)

Baca juga: Obesitas adalah Suatu Penyakit, Benarkah? Begini Penjelasan dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO

Desain dari self-ligating bracket mengakibatkan gigi bergerak pada jalur dengan hambatan yang sangat sedikit.

Saat pintu bracket di tutup, maka bracket berubah menjadi sebuah cup.

Sehingga dapat menyebabkan kawat yang dipakai bergerak secara bebas.

3 dari 4 halaman

Sedikitnya friksi ini mengoptimalkan kerja dari kawat ortodonti dan menstimulasi pergerakkan gigi secara lebih biocompatible.

Friksi merupakan resistensi terhadap gerakan jika sebuah obyek bergerak bersinggungan dengan obyek lain.

Gaya ini bekerja pada bidang kontak dalam hal ini terkait ortodonti antara bracket yang dipasangkan pada gigi dengan kawat yang berlawan dengan arah pergerakan gigi.

Friksi selalu sejajar dengan permukaan benda yang berkontak.

Ada proses penutupan ruang dalam perawatan ortodonti, friksi yang dihasilkan antara bracket dengan kawat cenderung menghalangi pergerakkan yang ditargetkan oleh dokter gigi spesialis ortodonti.

Maka solusinya adalah bahwa dalam penerapan di klinik gaya diaplikasikan idealnya dapat melampaui komponen-komponen friksi yang ada.

Sehingga menghasilkan arah gigi yang diinginkan.

Baca juga: dr. Harmantya Mahadhipta Sarankan Segera ke Dokter saat Mengalami Sindrom Cauda Equina

Ilustrasi seseorang yang menggunakan kawat gigi, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Ilustrasi seseorang yang menggunakan kawat gigi, menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati friksi selalu sejajar dengan permukaan benda yang berkontak (orami.co.id)

Friksi merupakan variabel yang tidak terkendali yang terjadi selama tindakan ortodonti, terutama saat kawat digunakan untuk fase pengaturan awal dan untuk menggerakkan gigi dengan cara meluncurkan bracket.

Baca juga: Deteksi 6 Penyakit Kronik yang Terjadi pada Saluran Cerna Bawah, Simak dr. Aritantri Darmayani Sp.PD

Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Warta Kota Production program Sapa Dokter edisi 25 Maret 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

4 dari 4 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBehel GigiBehelKontrol gigiKawat GigiKesehatan gigiPerawatan Orthodontijenis beheldrg. R. Ngt. Anastasia Ririen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved