TRIBUNHEALTH.COM - Lensa kontak sudah lama diminati masyarakat.
Baik berfungsi untuk membantu kualitas penglihatan, namun juga mempercantik tampilan mata.
Berbeda dengan kacamata, lensa kontak dianggap lebih efisien karena bentuknya yang sangat kecil.
Baca juga: Aturan Penting Saat Menatap Layar Komputer dan Gadget untuk Menghindari Keluhan Mata Lelah
Hingga membuat penggunanya serasa tidak memakai apapun.
Karena hal tersebut, tak jarang pengguna lensa kontak menjadi ketiduran.
Lantas apakah kebiasaan ini menimbulkan dampak buruk pada kesehatan mata?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Rani Himayani, Sp.M memberikan ulasannya.
Berdasarkan pernyataannya, maksimal penggunaan lensa kontak adalah 6 hingga 8 jam saja.
Sehingga bila lensa kontak dipakai hingga tidur semalaman akan berbahaya.
Baca juga: Meski Bisa Disembuhkan, Amblyopia pada Anak Susah Dikenali Tanpa Pemeriksaan Dokter Mata
Mengingat kornea yang telah tertempel dengan lensa kontak menyebabkan pertukaran oksigen menjadi terganggu.
Karena hal tersebut, kornea menjadi tidak bisa mendapatkan oksigen.

Terlebih jika dipakai melebihi batas waktu, akan menyebabkan gesekan pada kornea mata yang kering.
Sehingga mencetuskan kornea mata menjadi luka.
Akhirnya setelah bangun tidur, pasien akan mengeluhkan mata merah, silau, dan perih.
Baca juga: Waspada, Gangguan Selaput Bening Mata yang Tidak Segera Diobati dapat Menimbulkan Kebutaan
"Karena penglihatannya turun biasanya," imbuh Rani.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari pemakaian lensa kontak terlalu lama bahkan terbawa sampai tidur.
Efek Samping Lensa Kontak

Berdasarkan penuturannya Rani, jika lensa kontak tidak sesuai anjuran maka berisiko menimbulkan mata merah.
Mata merah atau Konjungtivitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput mata.
Meski mata nampak merah, namun kondisi ini tidak akan membuat fungsi penglihatan menjadi menurun.
Baca juga: Banyak Menatap Layar saat WFH Tingkatkan Risiko Computer Vision Syndrome, Mata Jadi Tegang dan Lelah
Adanya mata merah ini terjadi akibat mata kekurangan cairan.
Untuk mengantisipasinya, maka sebaiknya saat menggunakan lensa kontak seringlah meneteskan cairan lensa kontak yang dianjurkan.

Jangan sembarangan memilih cairan lensa kontak. Pilih cairan lensa kontak yang resmi.
Artinya benar-benar terjamin dan tidak dijual secara bebas.
Masyarakat bisa membeli air mata buatan atau cairan lensa kontak ini di Apotek.
Baca juga: Apakah Cairan Pencuci Mata Boleh Digunakan? Berikut Tanggapan Mayor Kes dr. Dedi Purnomo, Sp.M
Penggunaan cairan lensa kontak ini juga bisa bermanfaat untuk mencegah mata kering akibat pemakaian lensa kontak secara jangka panjang.
Selain itu, efek samping bila tidak sesuai dengan anjuran ialah timbul luka pada kornea.

Luka pada kornea ini bisa terjadi karena salah alias tidak hati-hati dalam melepaskan lensa kontak dari mata.
Bila luka pada kornea ini tidak diobati dengan cepat, maka akan bisa semakin meluas dan risiko terburuknya berujung pada kebutaan.
Cara Penggunaan Harus Hati-hati
Menurut pemaparan Rani, lensa kontak harus digunakan secara hati-hati.
Sebelum memakainya, perhatikan cara penyimpanan yang tepat.
Baca juga: Konsumsi Parasetamol Bisa Sebabkan Mata Kering, Terutama pada Wanita di Atas 60 Tahun
Yaitu rajin membersihkan lensa kontak dengan cairan pembersih khusus dan ganti air rendaman lensa kontak saat akan digunakan.
Kemudian memasuki cara penggunaan, langkah-langkah yang harus diperhatikan ialah:
1. Cuci tangan sebelum menggunakan lensa kontak

2. Hindari memiliki kuku panjang
3. Tempel lensa kontak pada mata secara perlahan
4. Lepaskan lensa kontak dari mata secara perlahan.
Baca juga: Cara Alami Atasi Bintitan, Dokter Singgung Tidak Sembarangan Gunakan Tetes Mata
Lebih lanjut, Rani mengatakan saat akan menggunakan lensa kontak perhatikan kadaluarsanya terlebih dahulu.
Ada lensa kontak yang digunakan sekali pakai namun ada pula yang bisa digunakan dalam jangka waktu tertentu.
Rani lebih menganjurkan menggunakan lensa kontak dengan sekali pakai.

Karena bakteri mudah menempel pada area lensa kontak.
Namun jika lebih memilih lensa kontak dengan jangka waktu pemakaian tertentu, jangan lupa benar memperhatikan batas waktu penggunaan.
Jangan sampai menggunakan lensa kontak lebih dari waktu yang dianjurkan karena bisa menyebabkan iritasi pada mata.
Mencermati Kondisi Mata
Sebelum memakai lensa kontak, ada baiknya untuk mencermati kondisi mata. Terlebih jika memiliki kondisi rabun jauh.
Maka harus memilih lensa kontak yang bisa memperbaiki fungsi penglihatan.
Baca juga: Waspada Kambuhan, Ini Lama Bintitan yang Umum Terjadi menurut Mayor Kes dr. Dedi Purnomo, Sp.M
Dokter biasanya akan mengoreksi terlebih dahulu keadaan mata untuk menentukan kelayakan memakai lensa kontak.
"Jadi nanti kami harus koreksi dahulu, biasanya kami tidak menyarankan kalau minusnya terlalu tinggi, misalnya minus di atas 14, " papar Rani.

Biasanya pasien yang memiliki minus di atas 14 akan merasa tidak nyaman jika menggunakan kacamata yang tebal.
Maka daripada menggunakan lensa kontak, dokter lebih menganjurkan melakukan Lasik.
Baca juga: Kebiasan yang Tidak Disadari Bisa Sebabkan Mata Bintitan, Simak Penjelasan Dokter Berikut
Sehingga bila ingin menggunakan lensa kontak pastikan terlebih dahulu dengan kebutuhan.
Karena tidak semua orang yang menderita minus, disarankan memakai lensa kontak.
Penjelasan dr. Rani Himayani, Sp. M dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)