TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri pada perut tidak semuanya karena ingin buang air besar.
Ada juga rasa nyeri yang menyebabkan penyakit lainnya, karena itu kita tidak bisa menyepelekan nyeri pada perut.
Usus buntu adalah bagian dari usus itu sendiri, ukuran normal usus buntu adalah kecil seperti cacing.
Apabila usus buntu terinfeksi akan mengalami pembengkakan dan berukuran sebesar ibu jari.
Fungsi dari usus buntu sama seperti fungsi usus secara umum, yaitu sebagai salah satu organ pertahanan tubuh.
Usus buntu menghasilkan suatu cairan antibodi, dimana cairan tersebut berfungsi mengatur tumbuh kembang bakteri, karena didalam usus ada bakteri baik dan bakteri buruk.

Baca juga: Ketika Kulit Mengalami Purging, Perlukah Menggunakan Skincare? Simak Ulasan dr. Adnania
Selain itu, cairan yang dihasilkan usus buntu mampu mematikan virus dan menetralisir racun.
Infeksi karena peradangan usus buntu menyebabkan perut akan terasa sangat nyeri.
Nyeri akibat appendicitis jika diibaratkan akan sama seperti kurva, dan rasa nyeri tidak hilang timbul.
Rasa nyerinya akan berlangsung terus, dari ringan, sedang, berat dan terus menetap hingga nyeri sekali.
Ciri-ciri dari usus buntu ialah:
- Nyeri disekitar pusar dan menjalar ke sisi kanan bawah perut
- Nyeri pada sisi kanan bawah perut yang semakin memberat.
Baca juga: Adib Setiawan S.Psi Jelaskan Contoh Seseorang yang Mengalami Delusi
- Gangguan pencernaan
- Demam
- Perut kembung
- Berkurangnya nafsu makan
Usus buntu terjadi karena pola makan kita yang tidak sehat, bahkan bisa juga karena kotoran.
Makanan rendah serat atau kurang sayur dan buah, konsistensi dari feses semakin mengental dan padat.
Untuk mencegah usus buntu, yang harus kita lakukan adalah:
- Pola makan tinggi serat
- Konsumsi air minimal 2liter per hari
Baca juga: Apa Benar Faktor Genetik Memicu Terjadinya Penyakit Hernia? Begini Kata Dokter Spesialis Bedah Umum
- Konsumsi protein, vitamin, dan mineral
Penyakit usus buntu sangat berbahaya dan tergolong kasus emeregency atau darurat.
Usus buntu bisa menyebabkan koplikasi dan hingga kematian.
Ini sampaikan pada channel YouTube Tribun Timur, bersama dengan dr. Asdar, Sp.B. Dokter spesialis bedah & dosen FK Unismuh. Kamis (19/11/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)