Breaking News:

drg. Anastasia Paparkan Tahapan yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Perawatan Ortodonti

Perawatan ortodonsi merupakan perawatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah susunan pada gigi. Perawatan ini harus dilakukan oleh ahlinya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
tribunnews.com
ilustrasi penanganan dokter gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Kawat yang dipasang pada gigi bisa dimaksudkan untuk tujuan lain.

Misalnya pada kondisi yang membutuhkan perawatan splinting, tentu saja hal tersebut berbeda dengan yang dimaksudkan dalam perawatan ortodonsia.

Ortodonsia merupakan sebuah cabang ilmu dalam kedokteran gigi yang betujuan untuk mendapatkan susunan gigi geligi yang teratur, kontak oklusal yang baik sehingga dapat dicapai fungsi oklusi yang efisien dan penampilan estetika yang baik bahan hasil perawatan yang stabil.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa perawatan ortodonsia bukanlah perawatan yang diduga selama ini sebatas perawatan tertentu saja, tetapi sesungguhnya perawatan ortodonsia memiliki tiga tahapan secara umum.

ilustrasi penanganan dokter gigi
ilustrasi penanganan dokter gigi (tribunnews.com)

Baca juga: Haruskah Gigi Gingsul Dicabut Jika Tidak Nyaman dan Mengganggu? Begini Jawaban drg. Anastasia

- Preventif

Pada tahapan preventif dimaksudkan untuk mencegah kelainan oklusi dan cakupannya merupakan bagian dari preventif dentistri.

Waktu perawatannya relatif lama, sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan dentofasial.

Biasanya dilakukan pada usia sekitar 2,5 tahun, 5 tahun tindakan foto rontgent ketika diperlukan termasuk mode studi untuk bisa menegakkan diagnosa dan perkembangannya.

Yang perlu diperhatikan pada fase preventif adalah pentingnya menjaga molar kedua residui (gigi susu).

Gigi susu yang sudah lengkap terdapat 20 gigi.

Baca juga: Apakah Bercak Vitiligo Bisa Putih Merata ke Seluruh Tubuh? Begini Tanggapan dr. Halim Perdana Kusuma

2 dari 3 halaman

Pada gigi ke lima rahang atas, rahang bawah baik kanan maupun kiri geraham besar dari gigi suus harus dijaga sungguh.

Karena apabila sampai terjadi sesuatu pada gigi tersebut dalam perkembangan nantinya, maka gigi premolar ke dua permanen akan kekurangan tempat.

Perlunya diperhatikan apabila adanya presistensi akar gigi sulung yang tertinggal pada rahang dari anak.

Misalkan pada kejadian karies yang meluas atau patah yang ternyata masih tertinggal pada rahang harus diperhatikan.

Adanya anomali gigi berlebih, dan ankilosis desidui ketika sementum dari gigi desidui menyatu dengan tulang alveolus.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Purging? Simak Penjelasan dr. Adnania Nareswari Sp.DV

Selain itu perlu diperhatikan adanya tulang yang tidak terebsobsi dengan sempurna.

Perlunya diperhatikan pada penambalan gigi desidui jangan sampai adanya over hanging atau berlebihan.

Bukan hanya sebatas mengganjal, tapi berlebihan ke arah samping antar gigi atau interdental.

Tindakan dalam fase ini adalah tindakan karies secara tuntas dan menghilangkan bad habbit apabila ada.

Selain itu penanganan central diastema yaitu rongga, celah antar gigi yang biasanya pada bagian depan atas.

3 dari 3 halaman

Kejadian tersebut baisanya dipicu oleh frenulum labialis, adanya jaringan ikat ang menghubungkan antar mukosa di bawahnya.

- Interseptif

- Korektif

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (25/2/2022)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPerawatan OrthodontiKawat Gigidrg. R. Ngt. Anastasia Ririen
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved