TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit menular seksual biasa disebut juga dengan infeksi menular seksual.
Diketahui ketika sudah terinfeksi penyakit menular seksual, maka bisa berisiko terkena penyakit lainnya.
Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Putri Anita Sari.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Berikan Tips Cara Menjaga Kesehatan Seksual dan Reproduksi Wanita
Menurutnya, komplikasi dari penyakit menular seksual mengarah pada HIV (Human Immunodeficiency Virus).
"Karena penyakit menular seksual ini co faktor dari penyakit HIV," terang Anita dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

Jadi jangan diartikan komplikasi penyakit menular seksual bisa mengarah pada penyakit lain.
Seperti penyakit Kencing manis atau Jantung.
Namun bisa berkebalikan, jika seseorang menderita penyakit Diabetes bisa berpotensi dengan mudah mengalami penyakit menular seksual.
Baca juga: Seperti Halnya Payudara, Pemeriksaan Testis Penting untuk Deteksi Kanker, Bisa Dilakukan Sendiri
Salah satunya terinfeksi penyakit Kutil kelamin, pertumbuhan virus menjadi akan sangat lebih cepat pada penderita Diabetes.
Selain itu jika penderita terkena Herpes, maka akan sulit untuk sembuh.
Sifilis Bisa Picu Stroke

Penyakit Sifilis atau raja singa bisa berpotensi mengarah pada penyakit Stroke.
Sifilis dengan stadium laten atau tersier, bisa menyebabkan masalah pada:
Baca juga: Penderita Hipertensi Perlu Batasi Konsumsi Kopi dan Tiga Makanan Berikut, Berisiko Tingkatkan Tensi
- Hipertensi
- Sistem saraf pusat
- dan jantung.
Pentingnya Edukasi Seksual

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi penyakit menular seksual, penting untuk memahami edukasi seksual.
Anita menyampaikan untuk tidak perlu menganggap tabu terkait persoalan satu ini.
Terutama pada para pasangan yang akan menikah.
Baca juga: Libido Seksual Mulai Menurun saat Masuki Menopause, Ini Tips Agar Hubungan Suami Istri Tetap Nyaman
Agar bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi.
"Dari awal banget harus cari informasi yang benar, bisa dimulai dari keluarga sebenarnya," sambungnya.
Terlebih saat ini zaman gadget, anak-anak bisa mengakses informasi dari mana saja.

Informasi edukasi seksual yang benar bisa menjadi landasan saat akan memasuki remaja.
Ia pun juga berharap kepada berbagai pelayanan kesehatan untuk bisa memberikan informasi terkait edukasi seksual. Utamanya penyakit menular seksual.
"Jadi memang harus aware banget dari sekarang," imbuhnya.
Deteksi Dini Penyakit Menular Seksual
Seseorang yang mengalami penyakit menular seksual, harus segera melakukan deteksi sejak dini.
Bila ditemukan sejumlah tanda yang mencurigai, maka dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Jika Terdapat Hal yang Tak Wajar Pada Sistem Reproduksi, dr. Binsar Imbau Melakukan Konsultasi
Anita menyampaikan, bila wanita mengalami gejala keputihan maka harus segera waspada.
Jangan biarkan keputihan berlangsung terus-menerus.
Terlebih jika pernah memiliki riwayat berhubungan seksual.

Sementara pada laki-laki, perlu berhati-hati jika timbul keluhan pada alat kelamin. Misalnya:
- Timbul nanah
- Kutil
- atau bercak merah pada alat kelamin.
Baca juga: Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Beri Tips Merawat Dermatitis di Rumah, Mandi Pakai Air Hangat
"Bila sudah muncul keluhan di alat kelamin, harus segera periksa ke dokter," seru Anita.
Tanda dan Jenis Penyakit Menular Seksual
Penyakit tersebut memiliki manifestasi klinis atau gejala yang berbeda-beda.
Di antaranya adalah:
1. Gonore

Penyakit menular seksual ini ditandai dengan keluarnya cairan seperti nanah dan menimbulkan rasa sakit saat buang air kecil.
Namun pada beberapa kondisi tertentu, tanda Gonore juga bisa muncul tanpa menunjukan rasa nyeri saat buang air kecil.
2. Kutil kelamin
Tanda penyakit ini bisa berupa benjolan kecil-kecil dan bergerombol pada alat kelamin.
Baca juga: Medical Sexologist Beberkan Macam-macam Gangguan pada Testis, Salah Satunya Penurunan Ereksi
3. Sifilis
Berbeda dengan penyakit menular seksual lainnya, Sifilis cenderung memiliki manifestasi klinis lebih banyak.
Penyakit Sifilis memiliki beberapa tingkat stadium.
Sifilis stadium awal bila tidak diobati, bisa berupa bercak merah atau luka kecil pada kelamin tanpa disertai nyeri dan gatal.

Gejala biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan 5 minggu.
Sehingga membuat pasien tidak sadar mengalami penyakit ini.
Bila terus dibiarkan, maka akan berlanjut ke stadium berikutnya.
Baca juga: Sifilis Bisa Rusak Saraf Otak jika Sudah Sampai Tahap Tersier, Berisiko Stroke hingga Meningitis
Tanda bisa muncul dengan adanya ruam merah pada kulit, baik di telapak tangan maupun telapak kaki.
Sama seperti stadium awal, tanda ruam merah pada kulit juga akan hilang dengan sendirinya, dengan hitungan waktu 2 hingan 6 minggu.
Hingga kemudian berlangsung menuju stadium berikutnya.

Oleh karena itu, Putri menganjurkan untuk melakukan deteksi sejak ini.
"Jadi jika sudah ada gejala, cepat-cepat ke dokter," ucapnya.
Faktor Risiko
Penyakit menular seksual memiliki risiko tinggi pada kelompok, seperti:
- Pekerja seks komersial
- Pecandu narkotika

- Homoseksual
- dan pelancong.
Proses penularan bisa terjadi melalui mulut, anus, dan alat kelamin.
Baca juga: Gejala Kanker Anus Mirip dengan Wasir, Muncul Benjolan hingga Keluar Darah dari Dubur
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Putri Anita Sari ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video (24/7/2020)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)