TRIBUNHEALTH.COM - Gejala penyakit menular sifilis bisa jadi tak terlalu dirasakan oleh orang yang mendapatkan infeksi.
Pasalnya, gejala sifilis bisa datang dan muncul, atau bahkan hilang sama sekali.
Namun National Health Service (NHS) menyebut hal itu bukan berarti sifilis telah sembuh.
Kondisi ini dikenal sebagai sifilis laten, tahapan ketiga setelah sifilis primer dan sekunder.
Meski tak menampakkan gejala sebenarnya bakteri masih ada dan bisa memicu kondisi yang lebih serius.
Baca juga: Sifilis Menyebar Lewat Hubungan Seksual, Bisa Menjalar ke Otak jika Tak Segera Ditangani
Baca juga: dr. Sandi Nugraha, Sp.A Ingatkan Potensi Infeksi Otak jika Radang Amandel Tak Ditangani

Sifilis tetap bisa menyebar dan menyerang organ tubuh lain, misalnya saraf otak.
Kondisi yang berpotensi mengancam nyawa ini disebut tahap sifilis tersier.
Orang yang sudah berada pada tahap keempat ini mungkin mengalami:
- Meningitis
- Stroke
- Gejala demensia
- Kehilangan koordinasi
- mati rasa
- Masalah penglihatan atau kebutaan
- Masalah jantung.
Sifilis masih dapat diobati pada tahap ini, tetapi terkadang tidak mungkin untuk memulihkan kerusakan yang telah terjadi.
Karenanya, penting untuk mengetahui apakah memiliki sifilis atau tidak.
Dengan demikian, tindakan dini bisa dilakukan.
Baca juga: Meski Bukan Penyakit Serius, Waspadai Penularan Kudis Lewat Hubungan Seksual
Baca juga: Herpes Genital Termasuk Penyakit Menular Seksual, Perlu ke Dokter jika Rasakan Gejala Berikut

Jika merasa khawatir atau merasa mungkin memiliki sifilis, baiknya segera temui dokter untuk konsultasi dan melakukan tes.
Langkah ini penting untuk dilakukan dan tidak mendiagnosis diri sendiri.
Tes adalah satu-satunya cara untuk mengetahui ada atau tidaknya sifilis.
Selain itu, obat-obatan sifilis juga hanya tersedia dengan resep dokter.
Pengobatan dapat membantu mengurangi risiko penyebaran infeksi ke orang lain dan masalah serius yang berkembang di kemudian hari.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)