TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Kardiana Purnama Dewi, menjelaskan tata laksana penanganan dermatitis atopik di rumah.
Penjelasan itu ia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang pada Senin (24/5/2021).
dr Dewi menyebut penanganan dermatitis di rumah terbilang mudah.
Pertama, ketika mandi baiknya menggunakan air yang hangat, tak terlalu dingin dan tak terlalu panas.
"Kalau mandi tuh airnya suam-suam kuku aja," katanya, dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: Tak Hanya Faktor Bawaan, Dokter Sebut Dermatitis Atopik Bisa Dipicu Debu dan Tungau
Baca juga: Tak Tahan Keringat, Dokter Sebut Penderita Dermatitis Atopik Bisa Gatal-gatal saat Beraktivitas

Kemudian, gunakan sabun bayi.
Pasalnya sabun bayi biasanya mengandung detergen yang lebih minim dibanding sabun pada umumnya.
"Rajin pakai pelembab ya," tambahnya.
"Bahan-bahan yang bikin adem boleh, tapi hindari bahan yang bersifat mengiritasi," tandasnya.
Dermatitis atopik sangat dipengaruhi oleh faktor genetik.
Baca juga: Benarkah Makan Daging Reptil Dianggap Bisa Sembuhkan Dermatitis Atopik? Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Penderita Dermatitis Atopik Hanya Boleh Pakai Sabun Bayi Saja, Fakta atau Mitos?

Karenanya dr Dewi menyebut tidak bisa dihilangkan atau disembuhkan sepenuhnya.
Kendati demikian, munculnya keluhan tetap bisa diminimalisir.
"Jadi kalau sedang tidak ada keluhan, hanya kulit kering, jangan lupa rajin-rajin pakai pelembab," katanya.
"Tapi saat sudah tidak ada keluhan, pasien suka males, pakai lagi. Itu yang harus rajin."
Ketika dermatitis sudah muncul kemerahan disertai rasa gatal, maka lebih baik langsung konsultasi dengan dokter.
"Pada anak-anak, waspada ya bun," pesan dr Dewi.

Baca juga: Apa Faktor Penyebab Dermatitis Atopik Dok?
Baca juga: Meski Lebih Banyak Dialami Anak-anak, Dermatitis Atopik Bisa Menyerang Semua Usia
Pasalnya, banyak orangtua yang takut ketika buah hatinya mendapatkan treatmen menggunakan steroid.
Padahal, dr Dewi tak mempermasalahkan hal itu asalkan atas saran dokter.
"Sebenarnya tidak perlu takut seperti itu."
"Karena kalau diberikan penanganan sejak awal, justru biasanya hanya sebentar masa pengobatannya," jelasnya.