TRIBUNHEALTH.COM - Dermatitis atopik atau eksim merupakan gangguan yang biasa terjadi pada kulit.
Gangguan ini kerap menimbulkan gatal dan bintik kemerahan.
Sebagian kecil akan bersifat kronis sehingga menimbulkan luka, sebagaimana dikutip TribunHealth.com dari tayangan Ayo Sehat Kompas TV, Senin (24/5/2021).
Eksim biasa terjadi pada bayi.
Namun, penyakit ini sebetulnya bisa menyerang segala usia tanpa memandang jenis kelamin.
Berdasarkan gejala, eksim bisa memiliki tanda yang berbeda di setiap fase.
Baca juga: Hindari Menjemur Bayi secara Langsung di Bawah Sinar Matahari, Begini Penjelasan Dokter
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil dan Bayi Rentan Terjangkit Malaria, Dok?

Pada bayi berusia 0-2 tahun disebut fase infantil, dengan gejala kemerahan yang muncul di area pipi, dahi, telinga, leher, atau sekujur tubuh.
Fase anak terjadi pada usia 2-13 tahun.
Pada fase ini gatal dan kemerahan muncul pada siku, lutut, dan pergelangan tangan dan kaki.
Bentuknya semakin beragam, dan bisa disertai dengan sisik halus dan bercak kehitaman.
Fase berikutnya adalah fase dematitis dewasa, di atas 13 tahun.
Daerah yang terkena semakin luas, meliputi wajah, leher, punggung, lengan, atau yang lain.
Pada kulit yang berwarna gelap, umum terjadi penebalan kulit.
Baca juga: Dok, Apakah Pemakaian Dot atau Botol Bayi Mempengaruhi Pertumbuhan Gigi Anak?
Baca juga: Program Bayi Tabung untuk Mengatasi Susah Punya Keturunan Akibat Pria Mandul

Prevalensi dermatitis pada anak emncapai 15-30 persen dari populasi dunia.
Sementara pada irang dewasa hanya 1-10 persen.
Di tanah air dermatitis atopik mencapai 23,67 persen.
Dengan angka itu, setidaknya ada 2 juta anak yang menderita dermatitis atopik setiap tahunnya.
Dermatitis atopik bisa dipicu oleh beberapa hal sebagai berikut.
- Debu
- Serbuk kayu
- Serbuk gypsum
- Semen hingga deterjan
- Bulu hewan peliharaan
- Gigitan serangga atau tungau
- Stress emosional
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)