TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Kardiana Purnama Dewi, menjelaskan pengaruh keringat terhadap penderita dermatitis atopik.
Penjelasan itu ia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang pada Senin (24/5/2021).
Penjelasan tersebut ia paparkan ketika menanggapi pemirsa Kompas TV, Anisa.
Penanya menyebut anaknya tengah mengalami dermatitis atopik.
Dari gambar yang dikirimkan penanya, dr Dewi membenarkan apa yang dialami sang anak memang dermatitis atopik.
"Pada anak-anak khas banget, sekitar muka, sekitar dagu, sampai ke leher biasanya," papar dr Dewi.
Baca juga: Bagaimana Dampak Anak yang Mengalami Stunting? Berikut Penjelasan Ahli Gizi
Baca juga: Inilah Jenis Pola Asuh yang Tepat untuk Anak Menurut Psikolog Keluarga

Dia menjelaskan anak dengan dermatitis atopik tak terlalu tahan dengan suhu panas ataupun dingin.
Bahkan, mereka kerap tidak tahan dengan keringat sendiri.
"Dan ngga tahan sama keringat-keringat nanggung kita bilangnya," jelas dr Dewi.
"Kalau keringetan gobyos itu tak apa-apa," paparnya.
Justru yang menjadi masalah adalah keringat tipis ketika beraktivitas, seperti bermain dan sebagainya.
"Di leher ada keringat-keringat dikit yang ngga keelap."
Baca juga: Ketua AIMI Sebut Setengah Anak Indonesia Tidak Mendapatkan ASI Ekslusif
Baca juga: Jenis Kekerasan Apa yang Rentan Terjadi pada Anak? Berikut Tanggapan Psikolog

"Di situlah biasanya muncul gatal. Makanya mengapa sering di lipat-lipatan leher," tandasnya.
Selain itu, lipatan siku dan lutut juga bisa menimbulkan rasa gatal akibat adanya keringat.
Dalam hal ini, dr Dewi menegaskan langkah paling baik untuk diambil adalah pencegahan.
Caranya, dengan rajin menggunakan pelembab.
"Faktor-faktor pencetusnya dihindari, dan kalau memang sedang kambuh, lebih baik diobati dengan konsultasi dengan dokter kulit."
Jadi, masalah yang timbul tak menjadi berkepanjangan dan segera mendapat perawatan yang tepat.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)