TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes monogenik adalah jenis diabetes langka yang disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada gen tunggal.
Diabetes monogenik berbeda dari diabetes tipe 1 atau tipe 2, dan seringkali membutuhkan pengujian genetik untuk diagnosis yang akurat.
Pada diabetes monogenik, produksi insulin berkurang.
Hal ini menyebabkan kadar glukosa (gula darah) meningkat.
Tetapi tidak semua kasus diabetes monogenik memerlukan pengobatan insulin, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Mulut Kering dan Muncul Sensasi Terbakar Bisa Jadi Dua Tanda Peringatan Diabetes
Baca juga: dr. Az Zuhruf : Scabies pada Pasien HIV dan Diabetes Bisa Menyebar di Seluruh Tubuh

Ada dua bentuk utama diabetes monogenik:
- Diabetes Mellitus Neonatal (NDM) terjadi pada bayi baru lahir dan anak
- Maturity-Onset Diabetes of the Young (MODY) lebih umum daripada NDM, dan terjadi pada remaja dan dewasa muda
Apa bedanya dengan tipe 1 dan tipe 2
Diabetes monogenik adalah bentuk diabetes, itu berbeda dari tipe 1 dan 2, yang poligenik.
Diabetes monogenik berasal dari mutasi atau perubahan pada satu gen.
Sementara jenis poligenik dihasilkan dari mutasi ke banyak gen.
Semua kasus diabetes tipe 1 memerlukan pengobatan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 dan diabetes monogenik tidak selalu membutuhkan insulin.
Baca juga: Efek Jangka Panjang Insomnia Tak Bisa Diabaikan, Sebabkan Penyakit Diabetes hingga Jantung Koroner
Baca juga: Apakan Pasien Diabetes Maupun Pasca Covid-19 Boleh Melakukan Vampire Facial? Begini Tanggapan Dokter

Perawatan insulin lebih mungkin dibutuhkan seiring bertambahnya usia penderita diabetes monogenik.
Diabetes tipe monogenik sering kali diturunkan dari hanya satu orang tua, yang disebut gen “autosomal dominan”.
Terkadang mutasi atau perubahan terjadi secara spontan, yang berarti tidak diwariskan.
Sementara beberapa jenis diabetes monogenik mungkin bersifat sementara, kadang-kadang juga bisa menjadi kondisi seumur hidup.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)