TRIBUNHEALTH.COM - Buang air kecil berdarah merupakan kondisi yang perlu diwaspadai dan tidak boleh disepelekan.
Bisa jadi kencing berdarah merupakan tanda dari suatu penyakit yang tidak Anda sadari.
Lantas sebenarnya seperti apa itu kondisi BAK berdarah?
Baca juga: Selain Peningkatan Frekuensi Buang Air Kecil, Sering Kesemutan dan Kebas Menandakan Kencing Manis
Untuk mengetahuinya, simak penjelasan dr. Syaeful Agung Wibowo, Sp. U.
Syaeful adalah dokter spesialis Urologi yang saat ini sedang berpraktek di RS Hermina Solo.
Pria kelahiran Yogyakarta ini lahir pada 3 September 1984.

Dalam daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth, ia tercatat memiliki berbagai pengalaman penugasan.
Di antaranya sebagai:
- Staf divisi Urologi, KSM Bedah/Tim Kanker RS Dr. Moewardi Solo
Baca juga: Profil dr. Syaeful Agung Wibowo, Sp.U yang Berpraktek di RS Hermina Solo
- Staf Pendidik FK UII Yogjakarta
- Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Yogjakarta.

Syaeful merupakan lulusan dari Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Urologi, FK UI/RSCM pada 2003.
Sebelumnya ia telah menempuh Pendidikan Dokter di FK UGM pada 2002.
Ia menamatkan pendidikan SMA di SMUN 1 Yogyakarta pada 1999 dan SMPN V Yogyakarta 1996.
Tanya:
Dokter apa itu BAK berdarah?

Baca juga: Waspada, Sering Konsumsi Makanan dan Minuman Tinggi Glukosa Beresiko Mengalami Kencing Manis
Ade, Solo.
dr. Syaeful Agung Wibowo, Sp. U Menjawab:
Jadi sebelum tahu kelainannya, kita harus tau dulu warna kencing yang normal.
Normalnya warna kencing itu bening sampai dengan kuning jernih.
Makin pekat itu artinya makin dehidrasi.

Namun jika awalnya bening dan kuning jernih ini tiba-tiba warnanya jadi merah, itu harus dipastikan dulu. Apakah ini merah darah atau bukan.
Nanti akan ada pemeriksaan khusus, bila kencingnya warna merah sudah masuk kegawatdaruratan urologi.
Jadi kalau kencing warna merah, silahkan langsung di bawa ke UGD (Unit Ggawat Darurat).
Baca juga: Dokter Sebut Tanda Seseorang Alami Gangguan pada Liver, Perhatikan Kondisi Mata dan Warna Urin
Lalu kita evaluasi dengan pemeriksaan urin, untuk memastikan apakah warna urin itu darah atau bukan.
Lalu kita USG untuk melihat adakah kelainan yang menyebabkan kencing warna merah tersebut.
Merah pada urin ini berwarna merah dengan segala variasinya.

Baca juga: Frekeunsi dan Bau Urine Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius, Diabetes Tipe 2 hingga Gagal Hati
Merah dengan segala variasinya itu termasuk kegawatdaruratan urologi.
Harus dipastikan apakah merah itu karena darah.
Kalau berbicara kencing darah atau Hematuria, itu kalau per definisi dari mikroskop pembersaran 100 kali itu ada lebih dari 3 eritrosit.
Baca juga: Ketahui Gejala Gangguan Prostat, dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U: Kesulitan Saat Mengeluarkan Urine
Darisitu harus langsung dievaluasi penyebabnya dari mana.
Prinsip dasar dari ilmu Urologi itu kalau ada kencing darah harus menduga dari keganasan dulu sampai dengan terbukti tidak.

Tentunya ini berlaku pada orang tanpa riwayat trauma.
Karena kalau pasien dengan riwayat trauma, maka kencing darah itu bisa kita duga dari riwayat traumanya.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir jika Urine Berbau Menyengat, NHS Sebut Kebanyakan Tak Serius dan Sembuh Sendiri
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)