Breaking News:

Usia Ideal Anak Bisa Pasang Bracket Behel menurut drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati

Berikut ini simak penjelasan dokter gigi mengenai usia ideal pemasangan behel pada anak

freepik.com
Ilustrasi pemeriksaan gigi pada anak-simak penjelasan dokter gigi mengenai usia ideal pemasangan behel pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Umumnya penggunaan bracket behel dianjurkan pada gigi yang berantakan atau terlalu maju.

Pemasangan bracket behel gigi bisa digunakan pada anak-anak.

Namun tahukah Anda, kapan idealnya anak diperbolehkan memasang bracket behel?

Baca juga: Ketahui Risiko yang Terjadi Akibat Tidak Memasang Behel dengan Dokter Gigi Spesialis Ortodonti

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati memberikan penjelasannya.

Ia menjelaskan, salah satu tahapan perawatan orthodonti adalah tahapan korektif.

ilustrasi seseorang yang menggunakan behel gigi
ilustrasi seseorang yang menggunakan behel gigi (pixabay.com)

Idealnya seorang anak bisa menggunakan perawatan orthodonti, yaitu behel sekitar usia 7 tahun.

Perawatan orthodonti ini membutuhkan waktu yang panjang.

Baca juga: Risiko Jika Gigi Jarang Tidak Segera Dapatkan Perawatan Orthodonti, Ini Penjelasan Dokter

Karena bukan hanya merawat 1 rahang saja, bisa jadi dalam tahap pelaksanaanya bisa terkait pada seluruh rahang.

Mengingat bertemunya rahang atas dan bawah, bukan hanya oleh 1 rahang saja, tetapi juga keduanya.

Ilustrasi dokter gigi yang sedang melakukan pemeriksaan
Ilustrasi dokter gigi yang sedang melakukan pemeriksaan (Freepik.com)

Pengaturannya harus dilakukan bersama-sama, meskipun tahapannya bisa tidak bersamaan.

Baca juga: Benarkah Bentuk Rahang dan Leher Mempengaruhi Kejadian Sleep Apnea? Begini Ulasan Dokter

2 dari 4 halaman

Pemasangan Behel Gigi

Pemasangan behel gigi merupakan salah satu jenis perawatan orthodonsia.

Perawatan orthodonsia ini dilakukan untuk mendapatkan susunan gigi geligi yang teratur.

Sehingga dapat dicapai fungsi oklusi yang efisien dan memberikan estetika pada tampilan wajah yang baik.

ilustrasi seseorang yang menggunakan behel gigi
ilustrasi seseorang yang menggunakan behel gigi (pixabay.com)

Perawatan orthodonsia tidak hanya sebatas pada perawatan tertentu saja.

Sesungguhnya perawatan orthodonsia memiliki 3 jenis tahapan perawatan secara umum.

Baca juga: Gigi Berwarna Gelap dan Tampak Menguning Dipengaruhi oleh Enamel Gigi, Seiring Pertambahan Usia

Di antaranya:

1. Prefentif

Tahapan prefentif dimaksudkan untuk mencegah kelainan oklusi.

Waktu perawatan cenderung membutuhkan waktu yang relatif lama sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan dentofacial.

3 dari 4 halaman

Biasanya dilakukan secara bertahap pada usia 2,5 tahun, lalu 5 tahun.

ilustrasi seseorang yang sedang melakukan pemeriksaan gigi
ilustrasi seseorang yang sedang melakukan pemeriksaan gigi (pixabay.com)

Kemudian bila diperlukan, dilakukan tindakan foto rontgen termasuk model studi untuk bisa menegakkan diagnosa.

Anastasia menekankan pada tahap prefentif, pentingnya untuk menjaga gigi molar dan seluruh gigi susu.

Baca juga: Pertumbuhan Gigi Susu yang Pertama Tak Selalu Ditandai dengan Deman, Simak Penjelasan drg. Anastasia

Apabila terjadi sesuatu pada gigi tersebut, maka pada perkembangannya premolar gigi permanen akan kekurangan tempat.

Selanjutnya penting juga memperhatikan apabila ada persistensi akar gigi sulung.

Ilustrasi pemeriksaan gigi
Ilustrasi pemeriksaan gigi (freepik.com)

Akar gigi sulung yang tertinggal pada tulang rahang si kecil.

"Misalnya ada kejadian karies yang meluas atau patah, ternyata masih tertinggal pada rahang. Harus diperhatikan," pesannya.

Tindakan pada fase ini merupakan perawatan karies gigi secara tuntas.

Baca juga: Cara Mudah Deteksi Tanda Karies Susu Botol pada Gigi Anak, Dokter Anjurkan Orangtua Lakukan Ini

Lalu bila ada kebiasaan buruk, maka perlu untuk dihilangkan.

menghilangkan kebiasaan buruk apabil

4 dari 4 halaman

2. Interseptif

Selanjutnya adalah perawatan interseptif pada maloklusi gigi yang sedang terjadi.

Tujuan perawatan interseptif adalah memperbaiki oklusi.

Ilustrasi seseorang yang mengalami masalah gigi
Ilustrasi seseorang yang mengalami masalah gigi (pixabay.com)

Misalnya ada gigi yang hilang sebelum waktunya.

Maka perlu dibuatkan alat untuk membuat ruang tersebut tetap tersedia.

Alat tersebut bernama Space reginer.

Baca juga: Kenali Tanda Sariawan yang Mengarah Kanker Mulut, Simak Penjelasan drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D

Dalam prosedur ini membutuhkan bantuan studi model dan beberapa jenis foto rontgen. Misalnya panoramic foto rontgen.

Sehingga dokter bisa mengetahui ada tidaknya benih gigi pengganti. Termasuk urutan erupsi gigi geligi.

Ilustrasi mengalami masalah gigi
Ilustrasi mengalami masalah gigi (freepik.com)

Dalam kondisi ini, perlu inform consent dengan orangtua si kecil agar bisa diberi penjelasan secara rinci.

Terkait kondisi yang ditemukan oleh dokter, termasuk prediksi yang bisa terjadi.

3. Korektif

Selanjutnya adalah tahapan korektif.

Kawat gigi masuk dalam tahapan korektif. Ketika maloklusi sudah terlanjur terjadi.

Biasanya menggunakan alat-alat:

Ilustrasi invasilign
Ilustrasi invasilign (Pixabay.com)

- Ortho lepasan

- Invasilign

- Mikro implan

Baca juga: Benarkah Pemasangan Implan Gigi Melibatkan Cangkok Tulang? Begini Tanggapan Dr. drg. Munawir Usman

- dan bisa membutuhkan bedah ortognatik.

Syarat Perawatan Orthodonti

Untuk melakukan perawatan orthodonti, terdapat berbagai syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Di antaranya adalah:

1. Memasuki tahap korektif

Menurut Anastasia, perawatan orthodonti bisa dilakukan apabila pasien sudah memasuki tahap korektif.

Arti tahap korektif menandakan bahwa sudah terdapat anomali.

Ilustrasi seseorang yang memiliki anomali pada gigi
Ilustrasi alami anomali pada gigi (pixabay.com)

2. Jaringan pendukung sehat

Bila seluruh jaringan pendukung sudah sehat, maka bisa dilakukan perawatan orthodonti.

Sehingga sudah tidak ada masalah pada:

- Jaringan pendukung

- Kondisi tulang

ilustrasi pemeriksaan gigi yang dilakukan oleh dokter
ilustrasi pemeriksaan gigi yang dilakukan oleh dokter (freepik.com)

- Kanker

- Abses

- Kista

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen: Pada Kondisi Lanjut, Gigi Berlubang Bisa Memicu Terjadinya Pernanahan

- Gigi berlubang

- Jaringan pulpa bermasalah.

Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBracketdrg. Anastasia Ririendrg. R. Ngt. Anastasia RirienKawat Gigiperawatan gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved