TRIBUNHEALTH.COM - Ketika tidur ada kalanya sesorang sulit bernafas selama beberapa saat karena ada lendir di tenggorokan atau sedang flu, namun berbeda pada penderita sleep apnea.
Henti nafas saat tidur bagi penderita sleep apnea bisa muncul setiap saat, termasuk tubuh dalam kondisi fit.
Tetapi tidak semua henti nafas saat tidur bisa dikatakan sleep apnea.
Sleep Apnea adalah gangguan tidur yang membuat nafas penderitanya berhenti secara singkat selama beberapakali saat tidur.
Masalah tidur ini dapat berdampak fatal karena rentan memicu masalah jantung dan komplikasi kesehatan lainnya.

Baca juga: dr. Pratidona Anasika Sebut Jika Pasien Memiliki Darah Rendah Tetap Boleh Melakukan Vampire Facial
Gejala gangguan saat tidur / sleep apnea:
- Mendengkur keras
- Mudah marah dan lelah
- Napas berhenti beberapakali saat tidur
- Kurang fokus dan konsentrasi
- Sering mengantuk pada siang hari
- Kondisi mulut kering saat bangun tidur
- Susah tidur
- Sakit kepala pada pagi hari
Penyebab sleep apnea bisa berbeda-beda tergantung dengan jenis sleep apnea.
Baca juga: Sempat Alami Kendala, Kini Aplikasi PeduliLindungi Dapat Diunduh melalui App Store
Obstruktif sleep apnea atau sleep apnea obstruktif bisa disebabkan otot bagian belakang tenggorokan rileks.
Ketika otot rileks, saluran napas bisa menyempit dan menutup saluran napas.
Sehingga sulit mendapatkan udara dan kekurangan oksigen dalam darah.
Saat kekurangan oksigen, otak akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk segera bangun dan membuka kembali jalan napas yang tertutup.
Saat terbangun penderita sleep apnea akan tersedak, kaget atau mendengus.
Baca juga: Penyakit Saraf Kejepit Bisa Kambuh, Perhatikan Beberapa Faktor Penyebabnya menurut Dokter
Pola ini bisa berlangsung setiap 5 hingga 30 kali setiap jam sepanjang malam saat tertidur.
Begitu tidur terganggu, apapun penyakit tidur yang menjadi penyebabnya maka daya tahan tubuh akan buruk, mengalami penurunan kadar trombosit akan lebih parah.
Dikarenakan oksigenasi selama tidur sudah terganggu.
Penyebab utama dari sleep apnea adalah kegemukan atau berat badan yang berlebih.
Tetapi tidak demikian bagi orang Asia yang memilii rahang kecil sempit, leher pendek sehingga tidak perlu gemuk untuk menderita sleep apnea.
Rata-rata penyebabnya justru keturunan karena bnetuk rahang dan leher.
Baca juga: Benarkah Pasta Gigi Mengandung Siwak Efektif Buat Gigi Putih? Ini Kata drg. Anastasia Ririen
Hanya saja munculnya sleep apnea pada usia berapa dan seberapa parah.
Bertambahnya usia maka bertambah lembek saluran nafas.
Belum lagi karena faktor gaya hidup dan bertambahnya berat badan.
Faktor yang memperburuk sleep apnea adalah merokok, alkohol, gaya hidup, dan kegemukan.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Andreas Prasadja. Dokter praktisi kesehatan tidur. Jumat (4/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)