TRIBUNHEALTH.COM - Sistem limfatik memainkan peran penting dalam kekebalan tubuh.
Sistem ini menghasilkan, membawa, dan menyimpan sel darah putih, yang melawan infeksi dan penyakit.
Limfoma adalah kanker yang berkembang di sel darah putih yang disebut limfosit.
Mereka biasanya berkembang dalam limfosit sel B atau limfosit sel T.
Ada tiga kategori besar limfoma: limfoma non-Hodgkin, limfoma Hodgkin, dan limfoma limfositik kecil (small lymphocytic lymphoma).
Limfoma limfositik kecil (SLL) menyerupai leukemia limfositik kronis (CLL), dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Rabu (23/2/2022).
Namun, salah satu perbedaannya adalah SLL terjadi di kelenjar getah bening, sedangkan CLL melibatkan sel kanker di sumsum tulang dan aliran darah.
Gejala
Kebanyakan orang dengan SLL tidak memiliki gejala yang jelas.
Sebaliknya, dokter biasanya mendeteksi penyakit selama tes darah rutin.
Jika gejala SLL hadir, mereka mungkin termasuk:
- perut yang lunak dan bengkak
- merasa kenyang setelah makan hanya sedikit
- penurunan berat badan
- sesak napas
- keringat malam
- anemia
- kelelahan
- mudah memar
- infeksi yang sering terjadi.
Perlakuan
Baca juga: Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang Kemoterapi, Tak Hanya Masalah Kerontokan Rambut
Baca juga: Bisakah Pengobatan Kanker Serviks Tanpa Operasi dan Kemoterapi? Begini Ulasan dr. Iranita Dyantika
Perawatan SLL tergantung pada tingkat keparahan gejala seseorang dan tingkat pertumbuhan kanker.
Dalam kasus di mana gejalanya minimal atau tidak ada, dokter dapat memilih pendekatan menunggu dan memantau.
Jika ada gejala atau penyakit berkembang, pengobatan biasanya terdiri dari kombinasi obat kemoterapi.
Pilihan apakah akan melanjutkan pengobatan atau strategi pengobatan tertentu tergantung pada beberapa faktor, termasuk:
- stadium penyakit
- keparahan gejala
- usia seseorang dan kesehatan secara keseluruhan
- potensi manfaat versus efek samping pengobatan.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)