TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing pada saat tidur.
Salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan adalah tidur dengan bantal terlalu tinggi.
Rupanya kebiasaan ini bisa menimbulkan sejumlah risiko.
Baca juga: Apakah Kelainan Tulang Belakang Bisa Diatasi dengan Pijat saja? dr. Nilla Mayasari Menjawab
Untuk mengetahui apa saja risikonya, simak penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K.
Nilla adalah seorang Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Konsultan.

Ia lahir di Biak, 19 Mei 1977 dan saat ini tinggal di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.
Nilla Mengawali karirnya sebagai dokter umum di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar pada 2010.
Kemudian pada 2010 Nilla menekuni profesinya menjadi dokter rehabilitasi medik.
Baca juga: Profil dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K, Lulusan dari Universitas Vrije Amsterdam
Pada tahun yang sama hingga saat ini, Nilla juga masih aktif menjadi Dosen Departemen kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK-UNHAS.
Dilanjutkan pada 2019 hingga sekarang, ia berpraktek dan sekaligus menjabat sebagai Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP.dr.Wahidin Sudirohusodo.
Tanya:
Apakah tidur dengan bantal terlalu tinggi bisa menyebabkan kelainan dok?

Baca juga: Kenali Derajat Kelainan Tulang Belakang melalui Gejala Klinis yang Diderita dari dr. Nilla Mayasari
Lala, Solo.
dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K. Menjawab:
Jadi memang tiap orang punya kebiasaan. Ada yang suka pakai bantal tinggi dan keras, ada yang suka tidur tanpa bantal.
Sejatinya tubuh kita ini diciptakan oleh Allah sesempurna mungkin.
Sehingga salah satu penyebab yang membuat kita kadang nggak nyaman kalau bangun tidur, adalah ketika otot kita pada saat tidur tidak benar-benar dalam keadaan rileks.

Ketika kita tidur seluruh organ tubuh kita, baik jantung, otak, termasuk otot mencoba dicharge.
Sehingga sewaktu kita bangun segar, karena dari kita kerja seharian, lalu kita istirahat, itu waktunya tubuh kita memperbaiki dirinya setelah seharian dipakai.
Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Waktu Pemulihan Kelainan Tulang Belakang pada Anak, Simak Penjelasan Dokter
Nah ketika kita tidur seharusnya otot itu rileks, tetapi karena posisi bantal kita yang terlalu tinggi, membuat tarikan berlebih di leher.
Sehingga itu akan bisa mempengaruhi kenyamanan kita saat bangun tidur.

Selanjutnya bisa juga membuat posisi tertentu menjadi tidak ergonomis.
Karena ketika bantal yang terlalu tinggi, akhirnya otot-otot yang seharusnya bekerja pada saat tidur rileks, justru berkontrasi.
Baca juga: Cara Deteksi Kelainan Tulang Belakang pada Anak Sejak Dalam Kandungan menurut dr. Nilla Mayasari
Sehingga dia tidak mendapat fase yang betul-betul bisa memperbaiki dirinya setelah seharian bekerja.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)