Breaking News:

Tak Hanya Terjadi pada Pasien Covid-19, Badai Sitokin Bisa Dialami oleh Penderita Penyakit Lainnya

Badai sitokin sebenarnya tak hanya dialami oleh pasien Covid-19. Badai sitokin bukanlah penyakit namun termasuk syndrome pada sekelompok gejala medis.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi pasien yang mengalami badai sitokin 

TRIBUNHEALTH.COM - Sitokin storm atau badai sitokin bukanlah nama penyakit.

Badai sitokin sering disebut sebagai penyebab kematian banyak orang selama pandemi covid-19.

Badai sitokin adalah syndrome yang mengacu pada sekelompok gejala medis.

Saat seseorang mengalami badai sitokin, maka sistem kekebalan tubuh mengalami peradangan.

Jika hal tersebut terjadi terus-menerus maka akan terjadi gagal fungsi pada organ tertentu sehingga dapat memicu kematian.

Namun, badai sitokin tidak hanya terjadi pada pasien covid-19, karena bisa terjadi pada penderita lainnya seperti:

- Pasien dengan autoimun

ilustrasi pasien yang mengalami badai sitokin
ilustrasi pasien yang mengalami badai sitokin (kompas.com)

Baca juga: Deteksi Masalah Kesehatan Rongga Mulut Sejak Dini, Dokter Imbau Anak Harus Rutin Kontrol Gigi

- Pasien Influenza H1N1

- Pasien dengan pengobatan kanker

Perlu dipahami bahwa munculnya badai sitokin dipicu oleh infeksi virus.

2 dari 4 halaman

Beberapa penyebab badai sitokin yang perlu diketahui adalah:

- Infeksi

Salah satunya infeksi covid, influenza atau infeksi lainnya.

- Non-infeksi

Penyebabnya ialah selain kuman, contohnya seperti kanker, atau autoimun.

Akibat respon kekebalan tubuh yang berlebihan, terlihat adanya peningkatan peradangan atau inflamasi.

Baca juga: Adakah Faktor yang Menyebabkan Perubahan Warna Gusi? Simak Penjelasan drg. Anastasia

Peradangan ini menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh.

Tidak hanya pada satu organ saja, namun bisa menyebabkan gangguan pada beberapa organ sehingga bisa disebut dengan MOF.

Berikut adalah gejala yang menandakan badai sitokin:

- Demam dan menggigil

3 dari 4 halaman

- Kelelahan

- Pembengkakan

- Mual dan muntah

- Nyeri otot persendian

- Sakit kepala

- Ruam

- Batuk

Baca juga: Penggunaan Produk Skin Care yang Mengandung Steroid Tinggi Memicu Masalah Kulit

- Sesak napas

- Napas cepat

- Kejang

4 dari 4 halaman

- Kesulitan mengoordinasikan gerakan

- Kebingungan dan halusinasi

- Kelesuan dan daya tanggap yang buruk

Pasien yang mengalami badai sitokin, bisa merasakan semua gejala sekaligus.

Bahkan terkadang pasien merasakan gejala dari organ yang rusak.

dr. Jefri Aloys mengatakan ahwa terdapat studi yang menjelaskan bahwa pada pasien komorbid lebih mudah mengalami badai sitokin dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki komorbid.

Ada faktor genetik dari badai sitokin, HLH (Haemophagocytic lymphohistiocytosis), adanya defect atau kelainan gen.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Jefri Aloys Gunawan Sp.PD, Dokter spesialis penyakit dalam. Kamis (10/6/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBadai sitokinPasien Covid-19Covid-19dr. Jefri Aloys Gunawan Sp.PD
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved