TRIBUNHEALTH.COM - Secara fisik jerawat digolongkan menjadi acne vulgaris, acne venenata, dan masih banyak jenis acne lainnya.
Permasalahan jerawat yang semakin marak dikaitkan pandemi adalah efek penggunaan masker yang terlalu lama.
Dikaitkan dengan masker, ketika kita menggunakan masker tentu saja terdapat gerakan, gesekan, dan bahan masker bisa mempengaruhi terjadinya jerawat.
dr. Veronica Lia menyampaikan bahwa terdapat beberapa perbedaan diagnosis dari jerawat, yakni terlihat seperti jerawat tetapi ternyata bukan.
Karena jerawat bisa terjadi akibat penggunaan kosmetik atau dikarenakan paparan steroid dari kosmetik.
Jerawat yang disebabkan karena penggunaan kosmetik, hubungannya dengan pemakaian krim yang mengandung steroid terlalu tinggi.
Baca juga: Adakah Faktor yang Menyebabkan Perubahan Warna Gusi? Simak Penjelasan drg. Anastasia
Penggunaan kosmetik yang mengandung steroid terlalu tinggi seringkali menyebabkan kulit wajah terlihat memerah, sela-sela hidung seperti terdapat kerak, di bagian ujung bibir terlihat menghitam, dan pada dagu terdapat beruntusan jerawat.
dr. Veronica Lia mengatakan bahwa masalah kulit tersebut dikarenakan penggunaan krim yang mengandung steorid.
Biasanya krim yang mengandung tinggi steorid seringkali mengklaim bahwa dapat mencerahkan kulit wajah dalam waktu singkat.
dr. Veronica Lia menyampaikan bahwa sekarang masyarakat harus teredukasi secara baik-baik, karena edukasi sebenarnya adalah hal yang basic.
Sehingga pasien akan menyadari keluhan pada wajah mereka, misalkan pasien mengerti bahwa bintik-bintiik tersebut bukanlah jerawat tetapi karena pemakaian krim pencerah yang mengandung steroid tinggi sehingga seperti jerawatan.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Antara Dokter Gigi Umum dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia
Terapi yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut tentu saja berbeda-beda tergantung dari anamnesa dokter.
Ketika hendak memilih produk skincare, pastikan bahwa produk tersebut sudah terdaftar BPOM.
Selain itu sebelum menggunakan produk skincare pastikan konsultasi dengan dokter dan menanyakan rencana dokter untuk terapi yang akan dilakukan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Bekasi Official bersama dengan dr. Veronica Lia. Seorang dokter kecantikan Yudona Klinik. Rabu (2/2/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)