TRIBUNHEALTH.COM - Kanker payudara bisa dialami siapa saja, tidak mengenal gender.
Seringkali kanker payudara mengintai wanita, tetapi bukan berarti laki-laki tidak beresiko mengalaminya.
Seseorang yang mengalami kanker payudara terdapat masalah hormonal yang mempengaruhi atau karena genetik, dan infeksi virus.
Payudara berisi kelenjar susu, kelenjar yang memproduksi susu dan ada jaringan-jaringan lain.
dr. Eka Ginanjar menyampaikan bahwa isi dari payudara bisa berubah menjadi sel kanker.
Sel kanker bisa ganas dan jinak, namun kebanyakan sel kanker bersifat ganas.

Baca juga: Waspada, Pembesaran Kelenjar Getah Bening di Leher akan Menimbulkan Penekanan Saluran Pernafasan
Masalah kanker pada perempuan adalah kanker payudara.
Salah satu ciri-ciri utama dari kanker adalah benjolan.
dr. Eka Ginanjar mengatakan bahwa terdapat program yang bernama Sadari (Periksa payudara sendiri).
Di mana dapat memeriksa payudara sendiri dengan cara meraba payudara secara bergantian kanan dan kiri.
Payudara diraba secara gentle, smooth, dan ditekan dengan kedua telapak tangan.
Apabila bejolan masih berukuran kecil, maka benjolan tersebut akan bergerak.
Dengan dua tangan, maka tangan satu memijat dan tangan satu meraba seluruh keliling payudara sampai area puting.
Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Sebut Sleep Apnea Berat Memerlukan Penanganan Medis
dr. Eka Ginanjar menyampaikan bahwa teknik Sadari dilakukan secara rutin, minimal 1 bulan sekali.
Jika sudah terlanjur mengalami kanker, maka benjolan akan jelas tersisir, bahkan bisa sampai menimbulkan perubahan pada kulit menjadi bertekstur seperti kulit jeruk.
Kulit berubah menjadi seperti kulit jeruk, puting tertarik, dan akan menimbulkan keluarnya cairan-cairan bening dari puting.
Hal yang lebih baik dilakukan untuk mengetahui adanya benjolan pada payudara adalah dengan teknik Sadari.
Selain melakukan teknik sadari, sacara umum makanan dan minuman yang dikonsumsi juga harus sehat.
Disarankan untuk menghindari makanan-makanan yang mengandung pengawet, dan mengandung zat adiktif yang berbahaya.
Baca juga: Tak Hanya Terjadi pada Pasien Covid-19, Badai Sitokin Bisa Dialami oleh Penderita Penyakit Lainnya
Karena kanker payudara banyak berhubungan dengan hormonal dan sangat dipengaruhi oleh makanan.
Upayakan konsumsi makanan sehat tanpa pengawet dan zat-zat tambahan yang berbahaya.
Bukannya tidak boleh sama sekali, tetapi jika terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi setiap hari akan berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Eka Ginanjar Sp.PD, Dokter spesialis penyakit dalam. Selasa (8/6/2021)
(Tribunhealth.com/Putri Pramesti Anggraini)