TRIBUNHEALTH.COM - OCD atau Obsessive Compulsive Disorder merupakan suatu gangguan mental yang ditandai dengan gejala obsesi dan kompulsi.
Menurut dr. Zulvia, obsesi ialah suatu pikiran yang berulang, pikiran yang melelahkan dan tidak diinginkan, namun terjadi berulang-ulang.
Sedangkan kompulsi ialah suatu aksi atau tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Seseorang yang menderita OCD memiliki pikiran dan ketakutan yang berlebihan sehingga menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan yang berulang-ulang.
Penyebab OCD belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami OCD, di antaranya ialah menderita gangguan mental, faktor keturunan, dan pernah mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
dr. Zulvia menerangkan OCD memiliki berbagai macam tipe sebagai berikut.
Baca juga: Begini Cara Mengurangi Risiko Gangguan Mental Menurut Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

- OCD Tipe Kontaminasi
Tipe ini penderitanya memiliki ketakutan terhadap kontaminasi, misalnya terkontaminasi virus, kuman, atau bakteri.
Dalam hal ini penderita akan lebih sering mencuci tangan dan bersih-bersih.
Apalagi pada masa pandemi ini, penderita akan lebih over dalam melakukan bersih-bersih atau cuci tangan.
- OCD Tipe Keteraturan atau Simetri
Tipe ini penderita tidak bisa melihat suatu barang yang tidak simetri.
Penderita ini sangat obsesi terhadap keteraturan, semuanya harus serba teratur dan tidak boleh miring.
Ketika ada suatu barang yang miring dan tidak teratur, maka akan segera diluruskan agar tidak miring dan teratur.
- OCD Tipe Bahaya
Tipe bahaya ini menunjukkan bahwa penderitanya takut akan terjadi bahaya sehingga ia selalu waspada dalam segala hal.
dr. Zulvia mencontohkan, misalnya penderita selalu bolak-balik cek kompor, cek pintu, takut kemalingan, dll.
Baca juga: Orang yang Alami Gangguan Mental OCD 3 Kali Lebih Berisiko Terkena Stroke

- OCD Tipe Agresif atau Kekerasan
dr. Zulvia menuturkan pada tipe ini penderita selalu berpikir akan menyakiti orang lain.
Sehingga membuat penderita bolak-balik berdoa atau beribadah agar dia tidak merasa berdosa.
"Jadi tipe OCD itu banyak macamnya ya, tidak hanya satu saja yang membuat penderitanya terus melakukan hal-hal yang berulang-ulang," lanjut dr. Zulvia.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 04 Februari 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)