lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM – Penghentian antidepresan secara bertahap terkadang diperlukan, seperti pada saat muncul efek paradoksikal.
Dokter perlu memahami waktu dan cara menghentikan antidepresan yang tepat.
Dengan begitu bisa menghidari pemberian obat yang tidak perlu dan sindroma putus obat.
Baca juga: Anak Mudah Lelah dan Nyeri pada Tulang Belakang, Ini yang Harus Segera Dilakukan Orangtua
Namun bagi sebagian pasien, penggunaan antidepresan dalam jangka waktu lama memang diperlukan.
Akan tetapi bagi sebagian lainnya hanya diberikan dalam periode waktu tertentu, terlebih bila terdapat kondisi ketika perlu dipertimbangkan untuk dihentikan.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Baca juga: Pantangan yang Harus Dihindari Pasca Tindakan Pencabutan Gigi dari drg. A. Tajrin, M.Kes. Sp.BM (K)
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Pak sudah lama saya mengalami depresi sehingga selalu minum obat antidepresan seperti fluoxetine.
Apakah boleh mengonsumsinya terus menerus?
Terima kasih.
Kantrisna, Tinggal di Madiun.
Baca juga: Cara Penanganan Kondisi Kelainan Tulang Belakang dari dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Jika bisa lebih baik sembuh dari depresi dengan tanpa obat minum lebih baik misalnya dengan metode hypnotherapy, client centered theraphy atau metode lain lebih baik.
Silahkan berkunjung ke www.praktekpsikolog.com atau Yayasan Praktek Psikolog Indonesia.
Baca juga: Cara Mudah Deteksi Kesuburan dari Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dinda Derdameisya
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.