Breaking News:

Penelitian Kaitkan Kopi dan Teh Panas dengan Risiko Kanker Esofagus

Berikut ini uraian penelitian mengenai konsumsi teh dan kopi serta risikonya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi kopi dan teh panas 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah penelitian dalam International Journal of Cancer menyimpulkan beberapa minuman panas bisa menambah risiko terkena kanker.

"Kopi, teh, dan mate [minuman mirip teh, populer di banyak negara Amerika Selatan] dapat menyebabkan kanker esofagus dengan menyebabkan cedera termal pada mukosa esofagus," tulis para peneliti studi, dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk, Rabu (2/2/2022).

Sebagai informasi, mukosa adalah lapisan dalam kerongkongan.

"Jika demikian, risiko kanker kerongkongan yang disebabkan oleh cedera termal bisa menjadi besar pada populasi di mana minuman ini biasa dikonsumsi," para peneliti mengemukakan.

Para peneliti meninjau sejumlah besar studi epidemiologi yang menyelidiki hubungan minuman suhu tinggi atau makanan panas dengan risiko kanker esofagus.

Baca juga: Sederet Hal yang Bisa Sebabkan Bau Mulut, Mengonsumsi Kopi hingga Kondisi Medis Tertentu

Baca juga: Hati-hati, Kebanyakan Konsumsi Kopi Bisa Sebabkan Kecemasan

Ilustrasi kopi untuk kesehatan
Ilustrasi kopi untuk kesehatan (Pixabay)

Selain melakukan tinjauan sistematis dari studi ini, mereka melaporkan hasil untuk jumlah dan suhu penggunaan secara terpisah.

Para peneliti menemukan 59 studi yang memenuhi syarat.

Untuk kopi dan teh, para peneliti menemukan sedikit bukti untuk hubungan antara jumlah penggunaan dan risiko kanker esofagus.

Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan peningkatan risiko kanker kerongkongan terkait dengan suhu minum yang lebih tinggi yang secara statistik signifikan pada sebagian besar dari mereka.

Untuk minum mate, jumlah penelitian terbatas, tetapi mereka secara konsisten menunjukkan bahwa risiko kanker esofagus meningkat dengan jumlah yang dikonsumsi dan suhu, dan keduanya merupakan faktor risiko independen.

Ilustrasi teh
Ilustrasi teh (Freepik.com)

Baca juga: Winda Irwanti, S.Gz. Tak Sarankan Minum Teh Bersama dengan Makan Utama, Begini Alasannya

Baca juga: Benarkan Rutin Minum Teh Dapat Mengurangi Risiko Terjadinya Penyakit Kronis? Begini Ulasan Ahli Gizi

2 dari 2 halaman

Untuk makanan dan minuman panas lainnya, lebih dari setengah penelitian menunjukkan peningkatan risiko kanker esofagus yang signifikan secara statistik terkait dengan suhu asupan yang lebih tinggi.

"Secara keseluruhan, hasil yang tersedia sangat menyarankan bahwa minum minuman bersuhu tinggi meningkatkan risiko EC [kanker esofagus]," para peneliti menyimpulkan.

Sayangnya penelitian tak mengungkap berapa suhu minuman yang aman dikonsumsi dan tidak berisiko kanker.

Kendati demikian, studi lain juga mendapatkan hasil yang serupa.

Dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention, minum teh yang sangat panas (65 ° C atau lebih tinggi) secara signifikan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus.

ilustrasi kanker
ilustrasi kanker (kompas.com)

Baca juga: Gejala dan Penyebab Mulut Kering, Bisa karena Efek Samping Obat hingga Kemoterapi Kanker

Baca juga: Mengenal 4 Stadium Kanker Mulut, Harapan Hidup Masih Tinggi jika Kanker Belum Menyebar

Konsumsi teh hitam, terlepas dari frekuensi, intensitas dan jumlah daun teh, secara signifikan juga dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.

Faktor risiko lain dari kanker esofagus meliputi:

  • Berada di atas usia 75
  • Pria
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti refluks asam yang parah atau penyakit refluks gastro-esofagus jangka panjang, atau kondisi yang disebut kerongkongan Barrett. 

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKanker EsofagusKopiTehExpress.co.ukInternational Journal of Cancer Mochaccino
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved