TRIBUNHEALTH.COM - Gigi ompong atau gigi tanggal adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang kehilangan salah satu atau beberapa gigi yang dimiliki.
Seseorang yang memiliki gigi ompong dapat mempengaruhi bentuk wajah.
Mengingat, salah satu fungsi gigi sebagai estetika.
Baca juga: Infeksi Gigi yang Tak Terawat Bisa Menyebabkan Peradangan Selaput Otak, Begini Ulasan drg. A. Tajrin
"Sehingga begitu seseorang mengalami kehilangan gigi, otomatis bentuk muka secara keseluruhan pasti kelihatan berbeda," jelas Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP dilansir dari Tribunhealth.
Selain bentuk wajah, gigi ompong juga dapat mempengaruhi fungsi gigi untuk berbicara.

Seseorang yang memiliki gigi ompong, biasanya cenderung memiliki pengucapan dan nada bicaranya agak berubah.
Baca juga: Terjadinya Impaksi Meningkatkan Risiko Sakit Gigi dan Sakit Gusi, Begini Penjelasan drg. A. Tajrin
Oleh karena itu, Munawir menganjurkan, jika telah memiliki gigi ompong segera melakukan pemasangan gigi palsu.
Karena gigi hanya bertumbuh 1 kali saja.

Baca juga: Dokter Gigi Sebut Buah Pir dan Apel Efektif Menjaga Kebersihan Rongga Mulut, Ini Alasannya
Begitu gigi tanggal, maka tidak ada lagi pergantian pada gigi tersebut.
Bahkan pada beberapa bagian gigi, ada yang tidak mengalami pergantian gigi.
Penyebab Gigi Ompong
Gigi ompong bisa terjadi pada berbagai lini usia.

Namun kondisi ini sering terjadi pada anak-anak.
Hal ini disebabkan oleh proses pergantian gigi.
Baca juga: Pemakaian Tusuk Gigi Secara Berulang Menyebabkan Gigi Merenggang? Simak Ulasan drg. Anastasia
"Gigi pengganti mendorong gigi anak (gigi susu)."
"Maka gigi susu mengalami kerusakan pada akar gigi," jelas Munawir.
Sehingga menyebabkan anak mengalami gigi ompong.

Sedangkan gigi ompong yang terjadi pada gigi permanen pada orang dewasa, umumnya disebabkan oleh 2 hal.
Yaitu kerusakan pada jaringan keras gigi dan pendukung gigi.
Baca juga: Waspada Gigi Gigis pada Anak yang Kerap Tidak Disadari, Simak Pesan drg. Wiwik Elnangti Wijaya
Kerusakan pada jaringan keras menimbulkan karies gigi. Bila dibiarkan terus-menerus akan menyebabkan gigi tanggal.
"Tanpa dilakukan perawatan, seperti penambalan. Sehingga gigi lama-kelamaan menjadi gangrene atau nekotik."
"Sehingga menyebabkan penyebaran infeksi pada gigi tersebut, lalu mengindikasikan untuk dilakukan pencabutan," papar Munawir.

Sementara kerusakan pada jaringan pendukung gigi bisa menyebabkan kegoyangan pada gigi.
Kondisi ini diawali dengan adanya Resesi gingiva yang lambat laun menyebabkan destruksi pada tulang pendukung gigi.
Baca juga: Apakah Kawat Gigi Bisa Dipasang pada Gigi Palsu? Begini Penjelasan drg. Ikbal
Sehingga kegoyangan pada gigi tersebut mengakibatkan dokter harus melakukan tindakan pencabutan.
Lebih lanjut, selain karena kerusakan pada area gigi, juga bisa disebabkan oleh faktor aksiden yang tidak diduga sebelumnya.

Seperti terjadinya trauma atau benturan akibat kecelakaan lalu lintas.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan gigi terlepas dari tempatnya.
Baca juga: Beberapa Pantangan yang Perlu Diperhatikan pasca Melakukan Rekonstruksi Rahang, Ini Kata Dokter Gigi
Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (30/12/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)