TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat beragam produk suplemen yang berfungsi untuk membuat tampilan kulit nampak cerah.
Suplemen tersebut seringkali mengandung Glutathione dan Vitamin E.
Dua kandungan tersebut memang terkenal efektif membuat kulit menjadi cerah.
Baca juga: Kandungan Lightening Bisa Membantu Mencerahkan Kulit Wajah, Simak Ulasan dr. Adniana Nareswari
Namun di antara keduanya, mana yang lebih efektif untuk mencerahkan kulit?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Ahli Gizi R. Radyan Yaminar, S.Gz memberikan tanggapannya.
Radyan menyebut, Glutathione dan Vitamin E memiliki cara kerja yang berbeda.
Glutathione adalah asam amino non esensial dan bisa sebagai anti oksidan.
Baca juga: Kaya Akan Vitamin C, Strowberi Bagus untuk Kesehatan Kulit, Termasuk Kurangi Peradangan Jerawat
Anti oksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas dan zat oksidatif yang bisa membuat kulit menjadi kusam.
Sehingga dengan penggunaan Glutathione bisa menangkalnya dan membuat kulit menjadi cerah.
Hampir sama dengan Glutathione, Vitamin E juga bermanfaat sebagai anti oksidan.
Namun lebih dari itu, Vitamin E juga berperan sebagai pembentuk Sebum.
Baca juga: dr. Lusiyanti, M.Med, Sp.KK Sebut Konsumsi Vitamin E dan Omega 3 Bagus untuk Kesehatan Kulit
Sebum adalah minyak-minyak yang berada di kulit atau wajah yang berfungsi untuk melembabkan.
Sehingga untuk membuat kulit menjadi lembap dapat menggunakan Vitamin E.
Fungsi melembabkan ini tidak terkandung pada kandungan Glutahthione.
Risiko Penggunaan Glutathione Berlebihan
Glutathione seringkali digunakan oleh masyarakat untuk dikonsumsi dalam bentuk suplemen.
Manfaat dari mengonsumsi suplemen Glutathione, adalah membuat kulit nampak lebih cerah.
Meski demikian, penggunaanya tidak boleh secara berlebihan.
Baca juga: Simak Urutan Pemakaian Skincare yang Benar Agar Kulit Semakin Cerah dan Berkilau
terdapat sejumlah risiko yang bisa terjadi.
Antara lain menimbulkan:
- Mual
- Muntah
- Masalah lambung
- Kerusakan pada organ hati
- dan kerusakan pada organ ginjal.
Aturan Konsumsi
Berdasarkan peraturan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) pada produk penggunaa Glurathione dapat dikonsumsi dengan batasan maksimal 360 mg/saji.
Namun untuk setiap individu, dapat digunakan mulai dari 50 hingga 600 mg.
Meskipun diperbolehkan untuk dikonsumsi, namun bukan berarti dapat dikonsumsi secara berlebihan.
Mengingat sesuai dengan prinsip dalam mengonsumsi makanan, gizi harus dikonsumsi secara seimbang.
Baca juga: Camilan Apa Saja yang Termasuk Padat Gizi yang Membantu Menambah Berat Badan? Simak Ulasan Ahli Gizi
"Tidak boleh terlalu sedikit dan berlebihan, walaupun memiliki efek yang baik."
"Tetapi kalau berlebihan, itu tidak menjadi baik," jelas Radyan.
Penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (13/1/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)