Breaking News:

Orang yang Mengalami Gangguan Tidur Mendengkur Memiliki Risiko 15 Kali Lipat Alami Kecelakaan

dr. Andreas Prasadja paparkan jika secara umum terdapat banyak sekali jenis gangguan tidur.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
lifestyle.kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengorok saat tertidur, dr. Andreas Prasadja sebut memiliki risiko mengalami kecelakaan lalu lintas 

TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan tidur adalah segala bentuk kondisi ketika secara kuantitas, proses tidur secara baik dan sempurna seseorang tak terpenuhi.

Secara umum terdapat banyak sekali jenis gangguan tidur.

Menurut dokter, seseorang yang mengorok adalah salah satu yang menyebabkan seseorang merasa kantuk yang berlebihan.

Dokter menambahkan jika risiko kecelakaan lalu lintas seseorang yang mendengkur adalah 15 kali lipat seseorang yang tidak mendengkur.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 13 Januari 2022.

Baca juga: Ketahui Manfaat Perawatan HIFU, dr. Connie Calista Tham: Bisa Mengencangkan Kulit yang Kendur

ilustrasi gangguan tidur atau insomnia, simak dampaknya menurut dr. Andreas Prasadja
ilustrasi gangguan tidur atau insomnia, simak dampaknya menurut dr. Andreas Prasadja (freepik.com)

Sebenarnya kondisi ini berbahaya, namun sayangnya masyarakat di Indonesia tidak menyadarinya.

Hal ini juga bisa menandakan adanya gangguan napas saat sedang tidur.

"Gangguan napas ini bisa panjang sekali ceritanya, bisa ke hipertensi, diabetes, jantung, stroke dan sebagainya," ungkapnya.

Seseorang yang merasakan kantuk berlebihan sebenarnya tidak boleh berkendara dan mengoperasikan alat berat karena sangat berbahaya.

Umumnya gangguan tidur bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain:

2 dari 3 halaman

- Gangguan fisik

Misalnya seseorang yang mengalami masalah perut yang bisa menimbulkan nyeri.

Baca juga: Mengatasi Rahang Bengkok melalui Rekonstruksi Rahang, Simak Penjelasan drg. A. Tajrin Sp.BM (K)

Ilustrasi seorang wanita mengalami microsleep saat sedang mengemudi, menurut dr. Andreas Prasadja seseorang yang mengantuk berlebihan tidak boleh berkendara
Ilustrasi seorang wanita mengalami microsleep saat sedang mengemudi, menurut dr. Andreas Prasadja seseorang yang mengantuk berlebihan tidak boleh berkendara (otomotif.kompas.com)

- Kondisi medis

Seseorang yang mengalami sesak napas umumnya akan sering terbangun di malam hari.

- Obat-obatan

Biasanya seseorang yang konsumsi kafein, antidepresan, maupun stimulan akan mengalami gangguan tidur.

- Gangguan jiwa

Misalnya pada kondisi seseorang yang mengalami depresi atau cemas.

- Kondisi lingkungan

- Usai lanjut

Baca juga: Pahami Penatalaksaan Kasus Bibir Sumbing menurut drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K)

Ilustrasi seorang laki-laki mendengkur, simak ulasan dr. Andreas Prasadja
Ilustrasi seorang laki-laki mendengkur, simak ulasan dr. Andreas Prasadja (health.tribunnews.com)

Baca juga: Sejumlah Tips dalam Mengantisipasi dan Mengatasi Gangguan Tidur dari dr. Andreas Prasadja

3 dari 3 halaman

Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Andreas Prasadja dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 13 Januari 2022.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAndreas PrasadjaGangguan tidurMengorokKecelakaanSleep Apnea Aji Firmanto
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved