TRIBUNHEALTH.COM - Kanker merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian, karena umumnya penyakit ini tidak menunjukkan gejala pada awal perkembangannya.
Sehingga baru bisa dideteksi dan bahkan bisa bitangani pengobatannya setelah stadium lanjut.
Kanker adalah sel yang tumbuh dan pada awalnya tidak dirasakan oleh pasien.
Setelah memasuki stadium akhir atau stadium lanjut, muncullah rasa nyeri, pembesaran sel kanker sudah mendesakorgan-organ yang lain.
Saat itu barulah diketahui bahwa pasien mengalami kanker.
Ketika kanker diketahui setelah memasuki stadium akhir, maka deteksi dan pengobatan tergolong telat.

Baca juga: Konsumsi Jahe dan Sederet Hal Ini Belum Terbukti Bisa Redakan Gejala GERD
Sehingga pengobatan dilakukan ketika sudah memasuki stadium lanjut dan lebih sulit ditangani dibandingkan dengan stadium awal.
Pada dasarnya, kanker merupakan pertumbuhan sel yang abnormal dan terjadi terus menerus.
Adanya perubahan sel kanker awalnya bermula di dalam darah.
Proses ini sudah terjadi sangat lama dan dalam jangka 1 bulan atau 1 tahun tidak bisa terkena penyakit kanker.
Karena kanker tidak memiliki rasa nyeri, akan semakin banyak kanker yang muncul dan saat adanya infeksi maka akan terasa nyeri.
Penyebaran kanker sangat cepat dikarenakan tanda awal tidak terdeteksi.
Baca juga: Mengenal Egg Freezing yang Dilakukan Luna Maya, Sel Telur Dibekukan agar Bisa Hamil di Masa Depan
Sel kanker berada di dalam darah, dan di dalam sel tersebut terdapat frekuensi, bentuk sel yang sama ataupun adanya kerusakan.
Misalkan pada payudara, maka akan muncul benjolan pada payudara.
Jika kerusakan terjadi pada otak, maka akan muncul tumor atau benjolan
pada otak.
Benjolan akan muncul tergantung dengan letak kerusakan sel.
Secara analogis, kankaer akan membuat rumah inang ditempat kerusakan sel.
Setelah kanker cukup ditempat kerusakan sel, dan berawal didalam darah maka sel kanker akan berpindah mendekati lokasi kerusakan sel.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV dalam acara Bincang Kita, bersama dengan dr. Haidar Zain dan dr. G Iranita Dyantika R. Dokter Klinik Utama & Laboratorium CMI. Rabu (14/7/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)