TRIBUNHEALTH.COM - Skin barrier bekerja sebagai pelindung kulit.
Jika skin barrier mengalami gangguan, tentunya hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi.
Faktor kerusakan skin barrier bisa dikarenakan faktor external dan faktor internal.
Gangguan skin barrier dari faktor external yakni:
- Menggunakan skincare yang tidak cocok untuk jenis kulit dan terlalu mengeksfoliasi
- Over expose dengan radiasi matahari
Indonesia termasuk negara tropis dan cahaya matahari sangat banyak, apabila tidak menggunakan sunblock tentunya skin barrier akan mengalami kerusakan karena terik matahari.
Baca juga: drg. Anastasia Sebut Penambalan Gigi Dapat Memicu Kejadian Trauma Jaringan Lunak Rongga Mulut
- Penggunaan masker dalam durasi yang lama
Dikarenakan pandemi harus mematuhi protokol kesehatan, maka setiap orang wajib menggunakan masker.
Penggunaan masker yang terlalu ketat dan tidak diganti setiap 4 jam, tentunya dapat menyebabkan iritasi pada bagian wajah yang tertutup masker.
Iritasi dapat terjadi karena adanya kontak atau gesekan-gesekan yang cukup kuat.
Jika tidak menggunakan pelembab atau sunblock, maka kulit akan mudah mengalami iritasi.
- Tidak cocok menggunakan makeup
Bagi perempuan yang sering menggunakan makeup dan terlalu comedo genic ataupun alergi terhadap bahan-bahan makeup, tentunya bisa menyebabkan iritasi pada bagian wajah.
Baca juga: Apakah Anak dengan Hemofilia Bisa Beraktivitas Normal? Simak Penjalasan dr. Novie
- Penggunaan skincare atau krim abal-abal
Skincare yang tidak terdaftar BPOM dan krim mengandung merkuri, hidrokuinon ataupun mengandung steroid dapat menyebabkan skin barrier mengalami kerusakan.
- Infeksi bakteri, infeksi virus dan infeksi jamur
Terjadinya infeksi akibat virus, jamur, dan bakteri jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan ketahanan kulit mengalami kerusakan.
- Life style atau gaya hidup
Kurang mengonsumsi air putih, kurang mengonsumsi sayur dan buah dapat menyebabkan penurunan kadar pelembab alami dalam tubuh.
Baca juga: Sariawan Merupakan Efek Samping Setelah Dilakukan Penambalan Gigi? Begini Ulasan drg. Anastasia
Gangguan skin barrier karena faktor internal yakni:
- Faktor degeneratif atau usia
Semakin bertambahnya usia, kadar kolagen, dan kadar pelembab alami tubuh akan mengalami penurunan.
- Memiliki bakat alergi
Seseorang dengan bakat alergi seperti dermatitis atopik yang diturunkan secara turun temurun.
Penyakit Psoriasis atau peradangan reaksi kulit akibat imunitas ataupun imunologi yang terganggu.
Pada penderita dermatitis atopik kelembaban alami pada kulit sudah kering, sehingga kulit mudah kering, bersisik, mudah mengelupas dan mengalami iritasi ruam kemerahan.
Baca juga: Pentingnya Memahami Penularan dan Masa Inkubasi Penyakit Menular Seksual
Seseorang dengan bakat alergi akan mudah mengalami gangguan pada skin barrier.
Ciri-ciri seseorang mengalami kerusakan pada skin barrier yakni kulit kering, bersisik, mudah gatal, mudah merah, mengalami ruam-ruam kemerahan, pedih, dan tekstur kulit tidak rata.
Tak hanya itu saja, ciri-ciri dari rusaknya skin barrier adalah kulit mudah mengalami bruntusan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Agung Prasetya. Seorang dokter kecantikan dari Bening's Clining Lampung.. Kamis (4/2/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)