Breaking News:

Sebuah Penelitian Sebut Pilek Biasa Dapat Memberikan Perlindungan Terhadap Covid-19

Para peneliti mewanti-wanti agar tidak menafsirkan hasil penelitian dengan berlebihan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi pilek biasa 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah penelitian menemukan bahwa tingkat sel T yang tinggi dari flu biasa dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

Sel-T merupakan sejenis sel darah putih yang membantu melindungi tubuh dari infeksi.

Para peneliti di Imperial College London menemukan bahwa sel T dari virus flu biasa mungkin dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19, dilansir TribunHealth.com dari Independent, Selasa (11/1/2022).

Penelitian mereka melibatkan 52 orang yang tidak divaksinasi yang tinggal dengan seseorang yang baru saja dites positif Covid-19.

Mereka menemukan bahwa orang yang tidak tertular virus memiliki tingkat sel T yang jauh lebih tinggi daripada orang yang terinfeksi.

Baca juga: 4 Penyebab Batuk pada Anak, Mulai dari Pilek Biasa hingga Infeksi Covid-19

Baca juga: Ternyata Pilek Tak Sama dengan Flu, Bisa Dibedakan dari Gejala dan Tingkat Keparahannya

ilustrasi pilek di pagi hari
ilustrasi pilek di pagi hari (freepik.com)

Studi yang dipublikasikan di Nature Communications, memberikan bukti pertama yang menunjukkan sel-T yang dihasilkan oleh pilek biasa dapat membantu melindungi tubuh dari Covid-19.

“Studi kami memberikan bukti paling jelas hingga saat ini bahwa sel T yang disebabkan oleh virus corona flu biasa memainkan peran protektif terhadap infeksi [Covid-19]," kata Profesor Ajit Lalvani, penulis senior studi tersebut.

“Sel T ini memberikan perlindungan dengan menyerang protein di dalam virus, daripada protein lonjakan di permukaannya."

Para peneliti mengatakan pertahanan ini tak bisa serta merta diandalkan sebagai satu-satunya solusi.

Baca juga: Ilmuwan Inggris: Setengah dari Semua Orang yang Mengalami Pilek Mungkin Positif Covid-19

Baca juga: Sakit Tenggorokan Bisa Jadi Tanda Covid-19, Simak Bedanya dengan Pilek dan Penyakit Lain

Ilustrasi pilek dan flu
Ilustrasi pilek dan flu (Pexels)

Mereka mengatakan orang-orang tetap harus divaksinasi untuk melindungi diri mereka dari virus.

2 dari 3 halaman

Para ahli memperingatkan akan menjadi “kesalahan besar” untuk berasumsi bahwa siapa pun yang baru-baru ini menderita flu terlindungi dari Covid-19.

“Terpapar virus SARS-CoV-2 tidak selalu mengakibatkan infeksi, dan kami sangat ingin memahami alasannya," ungkap salah satu penulis studi, Dr Rhia Kundu.

“Kami menemukan bahwa tingkat tinggi sel T yang sudah ada sebelumnya, yang dibuat oleh tubuh ketika terinfeksi virus corona manusia lainnya seperti flu biasa, dapat melindungi dari infeksi Covid-19-19."

“Meskipun ini adalah penemuan penting, ini hanya satu bentuk perlindungan, dan saya akan menekankan bahwa tidak ada yang harus mengandalkan ini sendirian."

Pasalnya hanya sekitar 10 persen pilek yang disebabkan oleh virus corona.

Tetapi temuan terbaru ini dapat memberikan cetak blue print untuk produksi vaksin baru yang akan memberikan kekebalan yang lebih tahan lama, termasuk terhadap varian Covid-19 yang ada dan yang akan datang seperti Omicron.

Baca juga: NHS Sebut Gejala Polip Hidung Mirip dengan Pilek, Bedanya Tak Akan Sembuh jika Tak Diobati

Baca juga: Anak Saya Selalu Bersin dan Pilek pada Pagi Hari, Apakah Jadi Tanda Alergi atau Rhinitis Dok?

Ilustrasi pilek akibat rhinitis alergi
Ilustrasi pilek akibat rhinitis alergi (Pexels)

Dr Simon Clarke, dari University of Reading, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menmberikan komentar.

“Meskipun ini adalah penelitian yang relatif kecil, itu menambah pemahaman kita tentang bagaimana sistem kekebalan kita melawan virus dan menunjukkan bahwa vaksin masa depan mungkin mendapat manfaat darinya, menargetkan komponen selain protein lonjakan," katanya.

Namun dia mewanti-wanti satu hal.

“Data ini tidak boleh diinterpretasikan secara berlebihan."

3 dari 3 halaman

"Tampaknya tidak mungkin bahwa setiap orang yang telah meninggal, atau memiliki infeksi yang lebih serius, tidak pernah menderita pilek yang disebabkan oleh virus corona."

"Bisa menjadi kesalahan besar untuk berpikir bahwa siapa pun yang baru-baru ini menderita pilek terlindungi dari Covid-19-19, karena virus corona hanya menyebabkan 10-15 persen pilek."

"Demikian pula, tidak ada ukuran seberapa besar perlindungan yang diberikan oleh efek yang dilaporkan kepada orang-orang dan tautan hanya diisyaratkan - itu belum terbukti secara meyakinkan."

Baca berita lain tentang Covid-19 di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPandemi Covid-19Covid-19Pilekvirus coronaInfeksiSel darah putih Ringworm (Dermatofitosis)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved