Breaking News:

Kurang Konsumsi Garam Juga Berbahaya bagi Tubuh, Berisiko Alami Hipotensi hingga Dehidrasi

Karena natrium memainkan peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan, diet rendah garam dapat menyebabkan dehidrasi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Ilustrasi Garam 

TRIBUNHEALTH.COM - Organisasi kesehatan telah lama meminta untuk waspada tentang bahaya garam.

Ada klaim bahwa asupan garam berlebih menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Namun, beberapa dekade penelitian telah mengamati hasil yang bertentangan.

Terlebih lagi, beberapa bukti menunjukkan bahwa makan terlalu sedikit garam bisa berbahaya, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Rabu (12/1/2022).

Tekanan darah rendah atau hipotensi

ilustrasi tekanan darah rendah
ilustrasi tekanan darah rendah (grid.id)

Baca juga: Mengenal Gejala Darah Rendah dan Tips untuk Meringankannya, Termasuk Perbanyak Minum Air Putih

Asupan garam yang terlalu rendah dikaitkan dengan hipotensi.

Hipotensi bisa berbahaya.

Beberapa tanda dan gejala termasuk pusing, mual, pingsan, penglihatan kabur, depresi, dan dehidrasi.

Risiko hipotensi sangat tinggi bagi mereka yang pernah mengalami gagal jantung, karena banyak rencana perawatan yang secara signifikan mengurangi tekanan darah.

Dehidrasi

ilustrasi konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi
ilustrasi konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi (m.tribunnews.com)

Baca juga: Gastroenteritis Dapat Memicu Terjadinya Dehidrasi, Berikut Penjelasan dr. Roro Rukmi

Baca juga: Sama Bahanya dengan Dehidrasi, Kebanyakan Minum Bisa Picu Overhidrasi yang Dapat Sebabkan Kematian

2 dari 3 halaman

Karena natrium memainkan peran penting dalam mengatur keseimbangan cairan, diet rendah garam dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu ketika tidak ada cukup cairan dalam tubuh.

Tanda-tanda dehidrasi dapat muncul sebagai perubahan kulit, mulut kering, dan haus.

Jika tidak diobati, dehidrasi dapat menyebabkan rawat inap dan bahkan kematian.

Orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan kekurangan gizi memiliki risiko dehidrasi yang lebih tinggi dan harus memperhatikan asupan cairan harian mereka dan gejala dehidrasi.

Kadar natrium darah rendah

garam
garam (Pixabay.com)

Diet rendah garam dapat menyebabkan hiponatremia, suatu kondisi di mana kadar natrium dalam darah lebih rendah dari biasanya.

Orang dengan hiponatremia mungkin mengalami masalah neurologis yang serius seperti gangguan status mental, kejang, air di otak, koma, dan kematian.

Beberapa orang dengan kondisi tersebut mengalami gejala gastrointestinal seperti kehilangan nafsu makan, muntah, dan mual (34).

Orang dewasa yang lebih tua berada pada risiko hiponatremia yang sangat tinggi, yang dapat menyebabkan jatuh dan komplikasi medis lainnya.

Karena itu, penting bagi mereka untuk mencari pertolongan medis jika mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas.

3 dari 3 halaman

Kolesterol dan trigliserida yang meningkat

ilustrasi pembuluh darah yang tersumbat kolesterol
ilustrasi pembuluh darah yang tersumbat kolesterol (grid.id)

Baca juga: 3 Fakta Seputar Kolesterol, Tak Selalu Tunjukkan Gejala saat Kadarnya Berlebih

Pembatasan garam telah dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida dalam darah.

Sebuah tinjauan tahun 2016 pada 12.210 orang dewasa dengan dan tanpa hipertensi meneliti bagaimana mengurangi garam dalam makanan mempengaruhi kadar lemak darah

Makan diet rendah garam meningkatkan kolesterol sebesar 2,9% dan trigliserida sebesar 6,3% pada kedua kelompok.

Ini perlu diingat, karena kolesterol dan trigliserida LDL (jahat) diketahui berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgaramKonsumsi Garam yang TepatHealthlinenatrium Chotpoti Sate Taichan Alkali Kim Garam Susilo Wonowidjojo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved