TRIBUNHEALTH.COM - Infeksi jamur kulit terjadi pada saat jamur berkembang biak dengan cepat pada kulit manusia.
Adapun jenis jamur yang paling sering menginfeksi kulit adalah Candida, Dermatophyta, dan Malassezia.
Biasanya gejala infeksi jamur kulit tergantung pada jenis infeksi yang dialami.
Apabila seseorang terinfeksi oleh jamur, maka harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Baca juga: dr. Muhammad Fiarry Fikaris Bagikan Tips Memilih Skincare yang Tepat Sesuai Kebutuhan Wajah
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 01 Januari 2021.

dr. Halim tak sarankan pasien mengobati secara mandiri di rumah.
Di fasilitas kesehatan yang terdapat laboratorium untuk pemeriksaan lesi akan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop.
Sehingga dengan pemeriksaan tersebut akan terlihat gambaran jamur yang berbentuk hifa.
Baca juga: Bronkiolitis Dapat Sebabkan Batuk pada Anak, Bisa Pakai Madu untuk Legakan Tenggorokan
Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi jamur dengan lesi jamur belum terlalu luas, maka pengobatan topikal atau obat luar berlangsung antara 2 sampai 4 minggu.
Setelah dinyatakan bersih, dapat dilanjutkan pengobatan selama 2 minggu.

Kemudian apabila dari pengobatan tidak menimbulkan reaksi atau tidak memberikan perubahan, maka akan diberikan tambahan dengan terapi oral atau obat minum.
Dimana rentan waktu terapi oral juga sama.
Namun terapi oral diberikan dengan syarat yaitu apabila pengobatan topikal sebelumnya tidak merespon dan infeksi jamur yang dialami terlalu luas.
Baca juga: Pahami Efek Samping Perawatan Kecantikan dari Tali Pusar menurut dr. Angela Sandi, SpKK

Baca juga: Kondisi yang Tidak Dianjurkan dalam Pemasangan Veneer, Simak Pesan dari drg. Ummi Kalsum
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 01 Januari 2021.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.