TRIBUNHEALTH.COM - Dokter, Filsuf, dan Ahli Gizi Komunitas, dr.. Tan Shot Yen membantah anggapan bahwa es bisa menyebabkan radang.
"Engga ada pembenarannya sama sekali," katanya, dikutip TribunHealth.com dari Malam Minggu Sehat Tribunnews.
"Sekarang logikanya begini aja. Kalau ada anak operasi tonsil, setelahnya anak dikasih apa?"
"Dikasih es krim," sebut dr. Tan.
"Coba bayangkan, jadi artinya apa?"
Dalam kasus ini, dr. Tan menyebut bukan es yang menyebabkan radang tenggorokan.
Baca juga: dr. Hemastia Manuhara Sebut Radang Tenggorokan Bisa Dipicu Makanan, Boleh Dikonsumsi Asal Wajar
Baca juga: Dokter Jelaskan Radang Tenggorokan Bisa Menjalar ke Organ Lain, Mulai Lambung hingga Paru-paru

Yang menjadi problem menurutnya adalah rendahnya imunitas atau daya tahan tubuh.
"Kadang-kadang yang disalahkan es batu atau es krimnya tadi," tandasnya.
Radang ada yang bisa diantisipasi dan ada yang tidak
dr. Tan Shot Yen menngatakan radang bisa diantisipasi juga tidak.
"Iya dan tidak," kata dr. Tan.
Sebab, jelasnya, radang adalah suatu reaksi yang khas.
Baca juga: Perlu Tahu! Kumur Air Garam bisa Atasi Radang Tenggorokan, Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Mitos atau Fakta Penderita Radang Tenggorokan Tidak Boleh Konsumsi Vitamin C? Ini Jawaban Dokter

"Misalnya radang tenggorokan. Kalau memang ini adalah radang yang sifatnya umum, maka caranya mengantisipasi ya tadi, daya tahan tubuh kita harus ditingkatkan," jelasnya.
Caranya bisa dengan menjaga gizi asupan makanan, istirahat cukup, dan rajin berolahraga.
Hal-hal itu akan meningkatkan kekebalan tubuh yang bersifat protektif dan umum.
Tetapi dr. Tan memberi catatan ada yang membutuhkan vaksinasi.
Pasalnya, penyakit atau radang ini memiliki sifat yang spesifik.
Baca juga: Mitos atau Fakta Radang Tenggorokan dapat Menular dengan Cepat? Simak Ulasan Dokter Berikut
Baca juga: Dokter Spesialis THT Sebut Jika Radang Tenggorokan Bisa Terjadi Berulang, Makanan Juga Memengaruhi

"Misalnya, dari bayi kita punya vaksinasi BCG, hepatitis, DPT Polio," contoh dr. Tan.
Vaksinasi tersebut merupakan tindakan yang sifatnya spesifik terhadap kuman atau virus tertentu.
"Sehingga partikelnya kalau partikelnya masuk dalam tubuh kita, kita akan terangsang untuk bisa membuat kekebalan terhadap partikel spesifik itu," jelas dr. Tan.
"Jadi nanti pas kumannya masuk, badan kita sudah siap karena udah pernah kenalan sama bagian dari tubuhnya," pungkanya.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)