lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Cerebral palsy adalah suatu gangguan gerak, dalam istilah medis kondisi ini disebut dengan gangguan motorik.
Gangguan motorik yang terjadi disebabkan karena adanya kerusakan pada otak.
Sehingga kondisi cerebral palsy ini menyebabkan anak mengalami kelumpuhan pada satu sisi tubuhnya, kelumpuhan ini tidak berkembang pada seluruh anggota gerak.
Kondisi ini dapat mempengaruhi kehidupan anak yang mengalaminya.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Menurut dr. Roro Rukmi, anak yang mengalami cerebral palsy akan mengalami gangguan gerak dan postur pada tubuhnya.
Postur yang dimaksud adalah posisi tubuh, sedangkan gerak yang dimaksud ialah gerak dari anak yang meliputi tengkurap dan duduk.
Baca juga: Cerebral Palsy, Kondisi Seumur Hidup yang Disebabkan Kerusakan Otak saat Masih Bayi atau Janin
Anak yang mengalami cerebral palsy ini akan mengalami gangguan pada proses geraknya, gerak seperti tengkurap dan duduk tersebut akan terganggu.
Posisi anak tersebut hanya bisa terlentang dan tubuhnya kaku.
dr. Roro Rukmi mengungkapkan jika cerebral palsy ini bisa terjadi pada seluruh tubuh dan sangat mungkin.
Selain itu, ia juga mengungkapkan penyebab terjadinya cerebral palsy pada anak sebagai berikut ini.
1. Terjadi pendarahan saat hamil
2. Kurangnya hormon tiroid saat kehamilan
3. Terjadinya infeksi otak pada anak
4. Terjadi infeksi saat kehamilan
dr. Roro Rukmi memaparkan jika seorang ibu hamil mengalami infeksi saat sedang hamil, maka infeksinya bisa mengenai bayinya tersebut.
Infeksi tersebut antara lain adalah toksoplasma, cnv, rubela, hingga herpes.
5. Terjadi masalah saat persalinan
Salah satu masalah persalinan yang dapat menyebabkan cerebral palsy adalah ketika bayi lahir ia tidak langsung menangis.
Bayi yang lahir prematur dan kekurangan berat badan dari batas normalnya juga berisiko mengalami cerebral palsy.
Baca juga: Dokter Spesialis Neurologi Paparkan 3 Gejala Utama Meningitis, Perlu Diperiksa Dokter
dr. Roro Rukmi menerangkan jika cerebral palsy biasanya disertai dengan adanya penyakit penyerta yang terjadi pada anak.
Penyakit penyerta tersebut antara lain adalah epilepsi, gangguan pendengaran, dan juga gangguan penglihatan.
Namun menurutnya penyakit penyerta yang paling mempengaruhi adalah gangguan saraf, dampak dari gangguan saraf bukan hanya gerak-gerak atau postur tubuh tapi juga fungsi lain pada tubuh.
Misalnya tidak bisa berbicara, namun kondisi ini tergantung otak mana yang terkena.
dr. Roro Rukmi menghimbau, jika anak bergejala mengalami gangguan gerakan, sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter anak.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video pada 14 Oktober 2020.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
