TRIBUNHEALTH.COM - dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K) menjelaskan tips agar anak dapat terhindar dari penyakit jantung bawaan.
Menurut penuturan Syarif, penting bagi seorang wanita sebelum kehamilan menurunkan faktor risiko yang bisa terjadi pada ibu.
Seperti:
- Diabetes melitus
Baca juga: Apakah Penderita Penyakit Jantung Bawaan Boleh Vaksin Covid-19? Ini Kata dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)
- Hipertensi
- maupun infeksi.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, tidak hanya menurunkan sejumlah faktor risiko sebelum kehamilan, setelah melahirkan pun juga penting melakukan deteksi dini.
Deteksi ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan khusus.
Baca juga: Fibrilasi Atrium, Kondisi ketika Detak Jantung Jadi Tak Teratur, Bisa Picu Komplikasi Serius
Kemudian tidak lupa untuk melakukan imunisasi agar menjaga tumbuh kembang anak bisa optimal.
Lalu, faktor yang dianggap paling penting, ialah sebelum dipulangkan meskipun bayi terlhat normal lebih baik diperiksa pulse oksimetri.

"Saya rasa teman-teman sejawat di daerah atau bidan sangat mudah melakukannya," imbuh Syarif.
Ia berkata, bahwa penyakit jantung bawaan telah diusulkan sebagai salah satu dari 10 penyakit yang harus dideteksi setelah anak dilahirkan.
Agar menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi.
Baca juga: dr. Ihsan: Bayi Tabung Diindikasikan pada Keadaan Sel Telur Tersumbat atau Masalah pada Laki-laki
Jumlah Penderita Jantung Bawaan di Indonesia
Penyakit jantung bawaan terjadi pada proses pembentukan jantung di dalam janin.
Seorang anak yang telah terdeteksi mengalami penyakit jantung bawaaan atau biasa disebut PJB harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Syarif pun mengungkapkan jumlah penderita PJB di Indonesia.
Menurut keterangannya, dari hasil penelitian terakhir dari 1000 kelahiran terdapat 8 hingga 10 bayi lahir yang menderita PJB.
Baca juga: Dokter Ungkap Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Bisa Hidup Normal, Begini Penjelasannya
"Andaikan penduduk kita 250 juta, maka bayi yang lahir di Indonesia 5 juta/tahun."
"Kalau 1/100, maka bayi yang lahir di Indonesia yang menderita kelainan jantung bawaan sekitar 50 ribu."
"Dan 25 persennya itu menderita penyakit jantung bawaan kritis," jelas Syarif.
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Syarif Rohimi ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Selasa (6/4/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)