Breaking News:

Psikolog Anjurkan Sikap Pendidik yang Tepat dalam Menghentikan Perilaku Body Shaming di Sekolah

Berikut ini simak penjelasan Adib Setiawan M.Psi. mengenai sikap yang seharusnya dilakukan oleh pendidik dalam menghentikan body shaming di sekolah.

tribunnews.com
Ilustrasi melawan perilaku body shaming-simak penjelasan Adib Setiawan M.Psi. mengenai sikap yang seharusnya dilakukan oleh pendidik dalam menghentikan body shaming di sekolah. 

TRIBUNHEALTH.COM - Body shaming merupakan perilaku yang kerap ditemui di lingkungan remaja.

Tindakan ini sering terjadi pada lingkungan sekolah.

Atas hal tersebut, dibutuhkan sikap yang tepat dari tenaga pendidik dalam menekan kasus body shaming di sekolah.

Baca juga: Sering Dianggap Tindakan Biasa, Psikolog Sebut Faktor Penyebab Seseorang Lakukan Body Shaming

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Ttribunhealth, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. menjelaskan sikap pendidik yang tepat agar bisa menghentikan perilaku body shaming di sekolah.

Berikut sejumlah tipsnya:

1. Melatih mental remaja

Ilustrasi kesehatan mental remaja
Ilustrasi kesehatan mental remaja (Pixabay)

Cara ini dapat dibentuk dengan membangun:

- Konsep diri yang bagus

- Kepribadian yang kuat

- Sikap saling menghargai dan menghormati

Baca juga: Kurang Disadari, Orangtua dan Guru Memiliki Peran Penting Terhadap Perkembangan Mental Remaja

2 dari 3 halaman

- Dilatih konsep merawat diri

- Dilatih rajin olahraga

- Makan tidak berlebihan

- dan berlatih berbagi.

2. Yakin terhadap argumen diri sendiri

Ilustrasi remaja perempuan yang sedang bercengkrama
Ilustrasi remaja perempuan (Pixabay)

Cara lain yang dapa dilakukan yaitu dengan menekankan keyakinan terhadap argumen pada diri sendiri.

Semua hal memiliki argumentasi masing-masing.

Baca juga: Childfree yang Diungkapkan oleh Perempuan Lebih Banyak Mengundang Kontra, Ini Tanggapan Psikolog

Namun paling tidak, perlu menyadari secara betul argumen yang telah diterapkan.

Bila sudah yakin dengan pilihan diri sendiri, maka harus bertanggung jawab dan mengetahui risiko dibalik pilihan tersbeut.

3. Menyikapi dengan tenang sikap orang lain

3 dari 3 halaman

Beragam jenis orang dengan perilakunya masing-masing.

Dibutuhkan rasa tenang dalam menyikapi hal tersebut.

ilustrasi kesehatan mental remaja
ilustrasi kesehatan mental remaja (health.kompas.com)

Dengan cara ini, bisa menjadi seseorang yang bisa menyenangkan untuk orang lain.

"kita bisa jadi diri sendiri, bisa juga mneyesuaikan diri dengan lingkungan dan mengendalikan emosi," tandas Adib.

Baca juga: Body Shaming Membuat Saya Tidak Percaya Diri, Mengapa Demikian? Begini Penjelasan Psikolog

Penjelasan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Jumat (9/12/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPsikologAdib Setiawan S.Psi. M.Psi.orangtuaParenting Zoya Amirin Strict Parents Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved