TRIBUNHEALTH.COM - Anemia merupakan keadaan di mana sel darah merah lebih rendah dari jumlah yang normal.
Anemia dapat terjadi saat hemoglobin di dalam sel darah merah tidak tercukupi protein yang kaya akan zat besi yang memberi warna merah pada darah.
Protein membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, tubuh yang tidak mendapatkan darah yang kaya oksigen akan mengalami anemia.
Akibat yang ditimbulkan dari anemia tubuh akan merasa lemah.
Baca juga: Dr. dr. Tan Shot Yen Anjurkan Menjaga Kualitas Sel Benih dengan Pola Hidup Sehat
Selain itu, gejala yang dirasakan oleh orang anemia adalah pusing dan sesak napas.
Beberapa orang percaya bahwa kurang mengonsumsi sayur bisa menyebabkan anemia.
Anemia akibat kurang mengonsumsi sayur tersebut bisa iya dan bisa tidak.
Apabila mengonsumsi sayur lebih banyak dari protein maka akan sama saja.
dr. Boy menjelaskan bahwa hemoglobin terbuat dari protein.
Sangat diwajibkan mengonsumsi makanan harus dengan gizi seimbang.
Baca juga: dr. Dwi Septiadi Sebut Pentingnya Pola Makan untuk Menghindari Gejala Maag
Gizi seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, dan mineral.
Kebutuhan gizi untuk anak-anak dan orang dewasa sangat berbeda.
Orang dewasa muda dan orang lanjut usia, akan berbeda dalam kebutuhan kalorinya.
Anemia terdiri dari 3 tingkatan:
- Anemia ringan
Anemia ringan berarti sedikit dibawah kadar normal, misal Hb 10.
- Anemia sedang (Hb berada 8-10)
Baca juga: dr. Angela Sebut Cara Menyikat Gigi Tergantung dengan Masalah pada Rongga Mulut
- Anemia berat (Hb 8 kebawah)
Saat mengalami anemia berat Hb dibawah 8, maka harus melakukan transfusi darah.
Anemia tidak terukur dengan makan dan konsumsi tablet tambah darah.
Hb pada penderita anemia berat tidak akan berubah jika tidak dilakukan transfusi darah.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung, bersama dengan dr. Boy. Kamis (14/6/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)