Breaking News:

Psikolog Sebut Pola Asuh Mempengaruhi Tingkat Sensitif Anak dalam Menghadapi Masalah, Ini Alasannya

Berikut ini simak penjelasan psikolog mengenai pola asuh yang dapat mempengaruhi tingkat sensitif anak dalam menghadapi masalah

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
Pexels.com
Ilustrasi orangtua berbicara dengan anak-simak penjelasan psikolog mengenai pola asuh yang dapat mempengaruhi tingkat sensitif anak dalam menghadapi masalah 

TRIBUNHEALTH.COM - Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. menjelaskan pengaruh pola asuh terhadap tingkat sensitif anak dalam menghadapi masalah.

Pola asuh yang diberikan pada anak sangat bervariasi.

Setiap orang tua berbeda-beda dalam memberikan interaksi pada anak mereka.

Baca juga: Body Shaming Kerap Terjadi pada Perempuan, Psikolog Sebut Faktor Penyebabnya

Ada yang sedikit, namun ada pula yang memberikan pola interaksi yang penuh kepada sang anak.

Semakin banyak interaksi yang diberikan, maka anak akan memiliki kepribadian yang kuat.

"Ketika ada hinaan atau cacian, barangkali anak akan biasa-biasa saja," ucap Adib dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube  Tribunhealth, Jumat (9/12/2021).

Ilustrasi - Body shaming rentan terjadi pada remaja. Bisa dilakukan siapa saja tak terkecuali lingkar pertemanan. Ini cara untuk berdamai dengan diri sendiri
Ilustrasi anak-anak (Pixabay)

Namun terkadang, bila seseorang tidak terbiasa dengan tekanan (sering dimanja), maka akan mudah tersinggung atau baper.

Hal ini pun juga berhubungan erat dengan perilaku body shaming.

Baca juga: Bagaimana Cara Orangtua untuk Dapat Mengontrol Emosi Anak? Simak Ulasan Praktisi Parenting

Baik sebagai seseorang yang bertindak sebagai pelaku maupun korban.

"Pelaku atau korban body shaming sangat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Edukasi Body Shaming

Orang yang dianggap paling berperan dalam memberikan edukasi ini, ialah orangtua.

"Orangtua sangat penting. Jangan sampai cuek juga, (terutama) ketika anaknya sudah menginjak usia kelas 6 SD," ucap Adib.

Ilustrasi peran orangtua terhadap masa perkembangan anak
Ilustrasi peran orangtua terhadap masa perkembangan anak (freepik.com)

Menurutnya, orangtua kadang kala bersikap cuek terhadap perilaku yang dilakukan anak mereka.

Sikap orangtua yang terlalu cuek tersebut bisa membuat anak menjadi korban.

Maka dibutuhkan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak.

Baca juga: dr. Aditya, M. Biomed: Remaja yang Sedang Menjalankan Program Diet Kerap Mengalami Asam Lambung

Sehingga ketika anak mendapatkan tekanan dari lingkungan (bullying), anak sudah kuat secara mental.

"Jadi anak nggak mudah baper (terbawa perasaan)," ujar Adib.

Ilustrasi remaja yang mudah terbawa dengan perasaan
Ilustrasi remaja yang mudah terbawa dengan perasaan (Pixabay)

Oleh karena itu, orangtua dianjurkan untuk memberikan contoh yang baik.

Selain orangtua, guru juga berperan dalam memberikan edukasi kepada para usia remaja.

3 dari 3 halaman

Tidak jauh berbeda dengan orangtua, edukasi diberikan untuk membangun para remaja memiliki mental yang kuat.

Baca juga: Tenaga Pendidik Perlu Melatih Mental Remaja untuk Menghentikan Body Shaming di Lingkungan Sekolah

Penjelasan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Jumat (9/12/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPola AsuhParentingbody shamingAdib Setiawan S.Psi. M.Psi. Strict Parents
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved