TRIBUNHEALTH.COM - Anak biasanya melupakan emosinya melalui menangis atau tantrum.
Terkadang kondisi ini yang membuat orangtua tidak bisa mengontrol dirinya sehingga terkadang orangtua memarahi anaknya saat anak menangis atau tantrum.
Menurut Praktisi parenting Halimah, anak menangis atau tantrum adalah indikasi bahwa anak tersebut sangat sehat.
Tidak selamanya anak yang menangis atau tantrum menandakan bahwa anak tersebut nakal dan susah diatur.
Tidak selamanya juga anak yang menangis atau tantrum menandakan bahwa anak tersebut cengeng dan manja.
Hal tersebut disampaikan oleh Praktisi Parenting, Halim dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight yang dilansir oleh TribunHealth.com.
Halimah mengungkapkan jika tantrum setidaknya terjadi sampai anak berusia 4 tahun.
Baca juga: Pola Asuh Orangtua Berpengaruh dalam Pembentukan Karakter Anak, Simak Ulasan Praktisi Parenting

Anak yang tantrum sambil menangis berbelas-belas menit tanpa kejelasan adalah hal yang sangat wajar terjadi pada anak.
Jika anak tidak tantrum di bawah usia 4 tahun, justru itu harus diwaspadai karena bisa jadi itu adalah indikasi anak mengalami keterlambatan perkembangan dan harus segera dikonsultasikan dengan dokter spesialis tumbuh kembang.
Pasalnya kondisi tersebut bisa menjadi ciri awal anak mengalami autisme.
Halimah memaparkan jika seorang anak bisa menyatakan perasaannya tanpa harus menangis, maka akan bakal menyatakan.
Namun menyatakan perasaan tidak semudah itu, tidak hanya anak-anak orang dewasa pun juga sulit untuk menyatakan apa yang ia rasakan.
Tidak semua orang punya keberanian dan kesiapan untuk mengekspresikan pendapat dan perasaannya.
"Jadi kalau kita orang dewasa saja tidak berani, jangan harap anak kita yang kecil udah langsung bisa ungkapkan perasaannya," jelas Halimah.
"Terkadang orangtua ngomel ke anak saat anak nangis dan misalnya bilang kenapa sih mau makan aja pakai nangis, kan bisa ngomong baik-baik."
"Ketika orangtua ngomong seperti itu ke anak, ngomel ke anak, orangtua juga tidak mengungkapkan perasaannya ke anak dengan baik."
"Hal itulah yang akan dicontoh anak, anak juga akan mengungkapkan perasaannya dengan cara yang tidak baik," lanjut Halimah.
Baca juga: Dampak Toxic Parenting Bisa Sebabkan Personality Disorder, Begini Ulasan Praktisi Parenting

Halimah menuturkan yang harus orangtua sadari ialah saat anak menangis dan tantrum adalah kondisi yang wajar di masa anak-anak.
Kedua orangtua harus dapat mengontrol diri untuk dapat mengendalikan emosi pada anak.
Karena jika orangtua tidak berhasil mengontrol diri, mengontrol perasaan dan emosi, maka anak akan mencontoh hal tersebut.
Anak juga tidak akan dapat mengontrol emosinya dengan baik, karena pada dasarnya anak itu belajar dan meniru dari orangtuanya.
Ketika orangtua berhasil mengontrol dirinya dan emosinya dengan baik dalam menghadapi emosi anak, maka anak juga akan belajar mengontrol emosinya dengan baik.
Penjelasan ini disampaikan oleh Praktisi Parenting, Halim dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight pada 09 Desember 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)