TRIBUNHEALTH.COM - Praktisi parenting, Halimah jelaskan keterkaitan pola asuh orangtua dengan karakter anak.
Pola asuh merupakan suatu proses yang ditujukan untuk meningkatkan serta mendukung perkembangan anak.
Perkembangan tersebut baik perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial, dan intelektual dari seorang anak sejak ia bayi hingga ia dewasa.
Pola asuh orangtua ialah interaksi orangtua dengan anak, dimana orangtua menstimulasi anaknya dengan perubahan sikap anak, perilaku, memberikan perhatian, peraturan, kedisiplinan, hingga pengetahuan anak.
Sedangkan karakter anak merupakan nilai unik dari dalam diri seorang anak yang terdiri dari bentuk sifat, sikap, dan perilaku.
Halimah mengatakan, dari hasil riset pola asuh orangtua terhadap karakter anak berpengaruh hampir 60 persen.
Ini menunjukkan bahwa pola asuh sangatlah berpengaruh dan memberikan peran penting dalam membentuk karakteristik anak.
Hal ini disampaikan oleh Praktisi Parenting, Halim dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight yang dilansir oleh TribunHealth.com.
Baca juga: Praktisi Parenting: Salah Satu Tugas Orangtua ialah Membantu Anak Menemukan Potensi pada Dirinya

Halimah mencontohkan, pada lingkungan sekolah biasanya banyak anak yang suka tawuran, ketika ada beberapa anak yang berhasil tidak ikut tawuran, berarti anak tersebut memiliki self esteem atau harga diri yang kuat.
Anak yang tidak terlibat dalam tawuran tersebut memiliki kepercayaan diri yang bagus, bahwa untuk menjadi keren dan terlihat jantan tidak perlu ikut hal-hal yang negatif.
Anak tersebut berhasil menghargai diri sendiri tanpa harus melakaukan pengakuan dengan hal-hal negatif seperti tawuran dan kenakalan lainnya.
Kondisi ini dapat terjadi jika seorang anak tersebut memiliki fondasi yang kuat yang dibentuk olah pola asuh orangtua.
Halimah memaparkan jika seorang anak sering diabaikan di rumah, jarang mendapatkan perhatian, tidak mendapatkan pujian ketika ia pantas dipuji, tidak dikritik ketika ia pantas dikritik, maka anak tersebut akan haus pengakuan.
Anak tersebut akan mencari istilahnya adalah topeng untuk dipasang di wajahnya agar ia terlihat garang untuk dapat dihargai dan dihormati.
Oleh sebab itulah anak-anak yang bermasalah seperti anak yang suka membully, anak tersebut ingin menunjukkan jika dirinya paling kuat, padahal anak tersebut sebenarnya sedang mencari perhatian.
Baca juga: Tidak Berikan Kebebasan Memilih pada Anak Termasuk Toxic Parenting yang Sering Dilakukan Orangtua

Karena bagi anak tersebut, perhatian positif seperti kasih sayang atau perhatian negatif berupa cacian adalah sama-sama perhatian yang ia butuhkan.
"Jadi pola asuh itu berpengaruh sebanyak hampir 60 persen dan sisanya memang ada faktor-faktor lain."
"Seperti faktor lingkungan pertemanan, karena biasanya feel preassure juga berpengaruh pada anak yang akhirnya membuat anak tersebut ikut melakukan hal negatif," terang Halimah.
"Namun ketika karakter anak sudah dibentuk dengan parenting yang baik, anak tidak akan mudah ikut-ikutan karena dia sudah tahu bahwa dirinya berharga."
"Jadi pola asuh anak terhadap anak juga mempengaruhi sikap anak kedepannya."