TRIBUNHEALTH.COM - Praktisi Parenting, Halimah sebut toxic parenting berdampak pada pembentukan karakter anak hingga terjadinya personality disorder.
Parenting ialah pola asuh anak dari orangtua terhadap anak untuk menjadikan anak tumbuh dewasa, produktif, dan membentuk karakter anak.
Namun ternyata tidak semua parenting atau pola asuh yang diberikan oleh orangtua benar-benar baik.
Pasalnya masih banyak orangtua yang melakukan toxic parenting kepada anaknya.
Salah satunya adalah masih banyak orangtua yang membandingkan pola asuh zaman sekarang dengan zaman dulu dan menjadikan pola asuh pada zaman dulu sebagai acuan.
Dilansir TribunHealth.com, Praktisi Parenting, Halimah memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight.
Menurut Halimah, pola asuh zaman dulu dan sekarang sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Baca juga: Begini Ciri-ciri Anak yang Alami Toxic Parenting, Simak Ulasan dari Praktisi Parenting Berikut

Seiring berjalannya waktu, kekerasan yang digunakan dalam pola asuh baik kekerasan fisik ataupun verbal adalah sebuah siklus yang masih dilakukan dari dulu sampai sekarang.
Misalnya zaman dulu menertibakan anak dipukul dengan bambu, namun pada zaman sekarang menertibkan anak dipukul dengan tangan atau ditampar.
Banyak orangtua yang menganggap hukuman tersebut lebih ringan dari zaman dulu, kemudian membandingkan dengan zaman dulu.
Orangtua banyak yang beranggapan bahwa hukuman pada anak zaman sekarang semakin menurun atau semakin melemah.
Namun Halimah menegaskan jika hal ini tidak dibenarkan, baik memukul menggunakan tangan atau bambu keduanya adalah kekerasan yang dilakukan orangtua terhadap anak.
Hal ini akan berdampak pada anak yang berakibat terjadinya kerusakan saraf pada otak anak dan dapat merusak karakter anak.
Halimah menuturkan bahwa banyak orangtua yang mulai paham mengenai parenting, namun yang mempunyai konsep gantle parenting atau pola asuh yang lemah lembut hanyalah sedikit.
Banyak sekali orangtua di luar sana yang masih terjebak dengan gaya parenting lama dan masih sulit untuk diubah.
Baca juga: Pola Asuh Orangtua Berpengaruh dalam Pembentukan Karakter Anak, Simak Ulasan Praktisi Parenting

Halimah memaparkan toxic parenting ini memberikan dampak buruk pada pertumbuhan anak dan bisa menyebabkan anak mengalami personality disorder.
Personality disorder atau gangguan kepribadian adalah suatu kepribadian yang menyimpang dari orang yang normal.
Kondisi ini merupakan masalah kejiwaan atau gangguan mental yang menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir, perilaku, serta perasaan yang tidak sehat.
Artinya anak harus hidup dengan disorder tersebut sepanjang hidupnya.
"Anak yang sudah mengalami hal tersebut akan sulit untuk sembuh karena sudah terlanjur trauma dan terlanjur terluka."
"Gaya parenting yang toxic bisa diubah, namun kondisi korban dari toxic parenting membutuhkan jangka waktu cukup lama untuk penyembuhannya."
"Salah satu penyembuhannya adalah dengan memutus mata rantai toxic parenting dan melakukan perawatan dengan ahlinya, seperti psikolog," jelas Halimah.
Penjelasan ini disampaikan oleh Praktisi Parenting, Halim dalam tayangan YouTube Tribunnews program On Cam Everynight pada 09 Desember 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)