TRIBUNHEALTH.COM - Pilek lebih sering terjadi pada musim dingin.
Pasalnya pada waktu-waktu tersebut, lebih banyak orang yang berada di dalam ruangan.
Faktor lain yang juga mempengaruhi pilek adalah vitamin D, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Independent, Selasa (21/12/2021).
Ada lebih banyak kasus pilek selama musim dingin, ketika kadar vitamin D rendah.
Sebaliknya, akan lebih sedikit pilek selama musim panas ketika kadar vitamin D tinggi.
Baca juga: NHS Sebut Gejala Polip Hidung Mirip dengan Pilek, Bedanya Tak Akan Sembuh jika Tak Diobati
Baca juga: Anak Kerap Pilek dan Bersin pada Pagi Hari Belum Tentu Tanda Alergi, Dokter: Bisa karena Infeksi
Sejatinya manusia mendapatkan sebagian besar vitamin D kita dari sinar matahari (80-100 persen) dan hanya sedikit dari makanan.
Orang yang tinggal di garis lintang di atas 30 derajat, seperti di Inggris, ada risiko lebih tinggi untuk memiliki tingkat vitamin D yang rendah saat musim dingin.
Orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan atau dengan kulit tertutup juga berisiko lebih tinggi.
Padahal vitamin D memiliki peran penting.
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D mempengaruhi risiko terkena flu biasa dan infeksi pernapasan lainnya.
Baca juga: Anak Saya Selalu Bersin dan Pilek pada Pagi Hari, Apakah Jadi Tanda Alergi atau Rhinitis Dok?
Baca juga: Pilek dan Bersin Berkali-kali Jadi Tanda Rhinitis Alergi, Dokter: Bisa Berkembang Jadi Sinusitis
Orang dengan kadar vitamin D yang lebih rendah lebih mungkin terkena flu biasa, dan orang yang mengonsumsi suplemen lebih kecil kemungkinannya terkena flu biasa.
Selain mengurangi kemungkinan terkena flu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D mengurangi keparahan dan durasi flu biasa.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)