TRIBUNHEALTH.COM - Malaria merupakan penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk.
Umumnya pasien malaria akan mengeluhkan gejala demam dan menggigil.
Sejauh menurut data kasus malaria di Indonesia cenderung menurun.
Pada tahun 2010 menunjukkan angka sekitar 1,96/1.000 penduduk.
Baca juga: Tenaga Pendidik Perlu Melatih Mental Remaja untuk Menghentikan Body Shaming di Lingkungan Sekolah
Sementara pada tahun 2020 menurun menjadi 0,87/1.000 penduduk.
Apabila dilihat dari jumlah kasusnya, saat ini sekitar 235.780.

Strategi-strategi yang diimplementasikan pada masing-masing daerah dapat menurunkan kasus malaria.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis, Didik Budijanto dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Robert Sinto yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Dokter menututurkan ada 5 plasmodium yang dapat menyebabkan seseorang menderita malaria.
Baca juga: Begini Cara Membangun Mental Remaja Agar Tak Mudah Insecure ketika Mendapatkan Body Shaming
Namun yang paling umum ada 3 Plasmodium, yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium falciparum.
Katika plasmodium tersebut menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk betina dari Anopheles.

Kemudian masuk ke dalam tubuh dan akan ada masa inkubasi sebelum menunjukkan gejala.
Rata-rata masa inkubasi bisa memerlukan waktu 1 hingga 2 minggu.
Namun untuk beberapa spesies Plasmodium ada yang membutuhkan waktu selama 3 minggu.
Baca juga: dr. Alghufron Benarkan Jika Imunitas Bayi yang Baru Lahir Belum Sempurna, Sehingga Rentan Terinfeksi
Umumnya dokter akan memakai 14 hari untuk menyebutkan masa inkubasi dari malaria.
Barulah diantara infeksi masuk dan gejala muncul memerlukan waktu selama 14 hari.

Baca juga: R. Radyan Yaminar Ungkap Setelah 40 Tahun Produksi Kolagen dalam Tubuh Berkurang 1% Setiap Tahun
Penjelasan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis, Didik Budijanto dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Robert Sinto dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 29 April 2021.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.