TRIBUNHEALTH.COM - Ketika disfungsi seksual terus terjadi, kedua pasangan bisa mengalami kecemasan.
Hal-hal ini dapat meningkat jika pasangan tak mendiskusikannya dengan baik.
Jika situasinya tidak membaik atau ada kecurigaan mengenai penyebab fisik, inilah saatnya untuk menemui dokter.
Bersiaplah untuk memberikan riwayat medis lengkap, termasuk daftar resep dan obat bebas yang dikonsumsi.
Beri tahu dokter secara spesifik masalah yang sedang dihadapi.
Dokter akan memulai dengan pemeriksaan fisik, sebagaimana diilansir TribunHealth.com dari Healthline.
Dari hasil tersebut, dokter akan menilai perlu atau tidaknya tes diagnostik.
Jika mereka tidak menemukan penyebab fisik, pertimbangkan untuk menemui terapis.
Mengobati penyebab fisik
Baca juga: Apa Penyebab Seseorang Menjadi Homoseksual? Simak Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Baca juga: Keluarga Tak Harmonis Bisa Picu Kekerasan Seksual pada Anak, Psikolog Tekankan Pentingnya Edukasi
Perawatan tergantung pada penyebab spesifiknya.
Terkadang, mengobati kondisi medis yang mendasarinya akan menyelesaikan situasi.
Dalam beberapa kasus, mengganti obat yang dikonsumsi mungkin berhasil memperbaiki kualitas kehidupan seksual.
Sementara itu, perawatan ejakulasi dini telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak pria mendapatkan hasil positif menggunakan obat resep seperti Viagra.
Pengobatan lain termasuk alat bantu mekanis, implan penis, atau operasi.
Pada wanita, pelumas gel atau krim atau terapi hormon dapat mengatasi masalah kekeringan vagina.
Mengobati penyebab psikologis
Baca juga: Gejala dan Sederet Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Termasuk Kondisi Emosional atau Psikis
Baca juga: Gangguan Makan Termasuk Masalah Kesehatan Mental, Simak Gejala Fisik dan Psikis yang Timbul
Selain masalah medis, disfungsi seksual bisa disebabkan faktor emosional dan psikologis.
Karenanya, konseling psikologis dapat membantu.
Seorang terapis dapat mengajari pasien cara mengatasi stres dan kecemasan.
Konseling bersama dengan pasangan juga dapat membantu meningkatkan komunikasi dan meningkatkan keintiman.
Terkadang, hanya dukungan dan edukasi tentang perilaku seksual yang dibutuhkan.
Untuk disfungsi seksual yang mengakar, psikoterapi mungkin diperlukan.
Dampak jangka panjang
Baca juga: Libido Seksual Mulai Menurun saat Masuki Menopause, Ini Tips Agar Hubungan Suami Istri Tetap Nyaman
Baca juga: Mengenal Manfaat dan Berbagai Jenis Kontrasepsi untuk Pasangan Suami Istri
Seringkali, semakin lama disfungsi seksual berlangsung, semakin tinggi tingkat stres dan kecemasan yang dirasakan.
Kondisi ini dapat melanggengkan masalah.
Sebenarnya, prospek sebagian besar orang dengan disfungsi seksual cukup baik.
Namun, beberapa kondisi medis membuatnya lebih sulit untuk diatasi.
Masalah psikologis yang mendalam mungkin juga membutuhkan waktu lebih lama untuk ditangani atau mungkin tidak pernah sepenuhnya terselesaikan, tetapi tetap dapat diperbaiki.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)