Breaking News:

dr. Yanne Cholida Sebut Dampak Krusial dari Overthinking dapat Memicu Terjadinya Stres

dr. Yanne sebut jika kondisi negative thinking yang berujung overthinking yang terus-menerus terjadi akan berdampak buruk bagi tubuh dan kesehatan.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
manado.tribunnews.com
Ilustrasi seseorang yang alami stres akibat overthinking yang berlebihan 

TRIBUNHEALTH.COM - Negative thinking adalah pola pikir atau cara berpikir seseorang yang lebih condong pada hal-hal negatif dibandingkan dengan hal-hal positif.

Seseorang yang negative thinking biasanya memiliki prasangka buruk, pikiran buruk, dan bahkan prasangka yang tidak sesuai dengan realita.

Menurut dr. Yanne Cholida, negative thinking yang terjadi secara terus-menerus akan menjadi suatu kumpulan pikiran yang menjadi sebuah overthinking.

Overthinking merupakan suatu pemikiran negatif yang terus-menerus menumpuk.

Kondisi overthinking ini terjaadi akibat adanya tingkat kecemasan dan ketakutan yang meningkat.

Dilansir TribunHealth.com, Praktisi Kesehatan Mental & Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Baca juga: Negative Thinking Terus-Menerus Bisa Sebabkan Overthinking, Begini Ulasan dr. Yanne Cholida

Ilustrasi seseorang yang alami stres akibat overthinking yang berlebihan
Ilustrasi seseorang yang alami stres akibat overthinking yang berlebihan (Kompas.com)

dr. Yanne memaparkan jika pemikiran-pemikiran negatif dan juga overthinking terjadi dan berasal dari diri sendiri.

Kondisi negative thinking yang berujung overthinking yang terus-menerus terjadi akan berdampak buruk bagi tubuh dan kesehatan.

Jika overthinking secara terus-menerus terjadi pada tubuh, maka akan terjadi hormon stres pada tubuh.

Hormon stres tersebut bernama hormon kortisol, hormon ini dikenal sebagai hormon stres.

2 dari 3 halaman

Hormon kortisol biasanya akan diproduksi lebih banyak oleh tubuh saat tubuh mengalami stres, baik fisik maupun emosional.

Hormon kortisol ini berfungsi mengendalikan stres yang dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas berat, serta stres fisik dan emosional.

Tak hanya itu saja, hormon kortisol ini juga membantu mempertahankan tekanan darah normal dan mengendalikan kadar gula darah dengan melepaskan insulin.

Baca juga: Kenali Gejala dan Penyebab Stres Berikut Ini, Bisa Karena Pekerjaan hingga Masalah Keluarga

Ilustrasi seseorang yang alami stres akibat overthinking yang berlebihan
Ilustrasi seseorang yang alami stres akibat overthinking yang berlebihan (kompas.com)

Hormon kortisol bekerja sama dengan hormon adrenalin untuk mengatur reaksi pada tubuh terhadap stres.

dr. Yanne mengungkapkan jika hormon kortisol meningkat secara terus-menerus akan mempengaruhi kesehatan tubuh.

Menurutnya, seseorang yang sering overthinking dan berujung stres akan mudah terinfeksi penyakit.

Orang tersebut biasanya juga akan merasa cepat lelah baik dalam beraktivitas maupun tidak.

Ketika kondisi sudah seperti itu, sebaiknya sebaiknya segera mencari penyebabnya.

Ketika hal tersebut disebabkan karena stres dan overthinking, sebaiknya melakukan pengelolaan pikiran sehingga pikiran bisa dialihkan ke dalam hal positif dan tidak lagi overthinking.

Penjelasan ini disampaikan oleh Praktisi Kesehatan Mental & Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 15 Desember 2021.

3 dari 3 halaman

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Yanne CholidaoverthinkingStresHormon kortisol
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved