lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Praktisi Kesehatan Mental & Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET jelaskan mengenai negative thinking yang bisa berujung overthinking.
Negative thinking merupakan suatu pikiran negatif yang berupa prasangka buruk, pikiran tidak baik dan bahkan prasangka-prasangka yang tidak sesuai dengan realita.
Pikiran negatif atau negative thinking yang terus-menerus muncul akan menjadi gumpalan atau perkumpulan pikiran lainnya sehingga bisa menjadi sebuah overthinking.
Menurut dr. Yanne negative thinking atau pikiran negatif berasal dari pikiran diri kita sendiri.
Negative thinking ini muncul pada saat diri kita menerima apa yang kita lihat dan apa yang kita rasakan.
Misalnya seseorang menceritakan sesuatu kepada diri kita, kemudian diri kita merespon dengan tidak baik sehingga memicu munculnya negative thinking.
Tanda-tanda dari orang yang suka negative thinking adalah tidak fokus dalam segala hal, misalnya pada saat diajak berbicara ia tidak fokus dan mengalihkan pembicaraan dengan hal yang lain.
Baca juga: Sama-sama Menyangkut Kesehatan Mental, Ini Beda Gangguan Kecemasan dan Serangan Panik
Hal tersebut disampaikan oleh Praktisi Kesehatan Mental & Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video yang dilansir oleh TribunHealth.com.
dr. Yanne menjelaskan tubuh kita akan memberikan respon dengan apa yang kita lihat dan kita rasakan.
Respon tersebut disebut dengan Self defense mechanism yang merupakan pertahanan diri yang normal, sebagai bentuk untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kita hadapi.
Respon tersebut sudah terbentuk dalam diri kita, ketika seseorang terus-menerus negative thinking, maka pikiran bawah sadar kita juga akan terpengaruh dengan negative thinking tersebut.
dr. Yenne memaparkan jika ketika seseorang memiliki suatu pikiran, maka pikiran tersebut akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Jika pikiran tersebut yang masuk adalah pikiran negatif, maka akan membentuk pikiran negatif, ucapan negatif, dan kebiasaan negatif di dalam pikiran bawah sadar.
Akhirnya jika hal ini terjadi secara terus-menerus akan menjadi sebuah overthinking dan akan menjadi karakter orang tersebut.
Karakter orang tersebut bisa berubah menjadi orang yang suka negative thinking bahkan orang yang overthinking.
Baca juga: Normalkah Perasaan Cemas dan Pikiran Negatif jika Tak Mengulang Pekerjaan? Simak Kata Adib Setiawan
Overthinking merupakan suatu pemikiran negative thinking yang terus-menerus menumpuk.
Kondisi overthinking yang dibiarkan akan mempengaruhi lingkungan sekitar, seperti lingkungan pertemanan dan keluarga.
Teman dan keluarga yang sering bergaul dengan seseorang yang negative thinking atau overthinking bisa tertular hal tersebut.
Oleh sebab itu, ketika ada teman atau keluarga yang sering negative thinking sebaiknya diberitahu dengan baik agar bisa mengendalikan pikirannya dan mengubahnya menjadi hal yang positif.
Namun jika orang tersebut tidak bisa diberitahu, sebaiknya dihindari atau diingatkan untuk berkonsultasi dengan ahlinya agar negative thinking tersebut bisa dikendalikan dan diubah menjadi positive thinking.
Penjelasan ini disampaikan oleh Praktisi Kesehatan Mental & Titik Meridian Tubuh, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 15 Desember 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)